wartakopi.com – Jakarta. Siapa yang berani menyangkal bahwa minuman yang bernama kopi dapat merubah jalan hidup manusia.
Ini bukanlah bualan semata, lihat saja mood seseorang yang awalnya rusak tak karuan dapat berubah menjadi tenang dan damai setelah menyeruput secangkir kopi yang lengit dan hangat.
Atau lihatlah para petani kopi yang awalnya hanya mampu memperoleh penghasilan dari hasil panen setiap musim saja, mendadak perekonomiannya terangkat setelah diberikan pelatihan.
Ragam pelatihan diantaranya cara mengolah kopinya sendiri dan membuka kedai kopi disekitar perkebunan hingga menjadi tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Kedua hal tersebut, merupakan contoh sederhana dari keajaiban yang diberikan dari secangkir kopi.
Tanaman kopi yang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di tanah Indonesia merupakan berkat yang luar biasa dari sang Maha Kuasa.
Karena itu dengan ‘berkat’ ini sudah sepantasnya kita memanfaatkan dan melestarikan dengan sebaik-baikknya.
Disadari dengan baik oleh anak bangsa lainnya, banyak para pengusaha muda yang mulai memantapkan usaha kopi sebagai jalan menuju kesuksesan.
Dinilai memiliki nilai jual yang tinggi serta tren yang terus berkembang dari tahun ke tahun berikut ini cerita menarik dari para pengusaha yang layak kita simak.
Billy Kurniawan (JANJI JIWA)
Jika menyebut nama Billy Kurniawan, mungkin tidak banyak orang yang mengenal nama tersebut.
Namun, saat menyebutkan brand kopi yang ia lahirkan yaitu JANJI JIWA tentu banyak orang yang telah akrab dengan produk tersebut.
Dengan tagline #kopidarihati kopi dengan menu kekinian ini tidak hanya mampu mengambil hati dari para penikmat kopi namun juga meraih berbagai perhargaan dari berbagai pihak.
Salah satunnya penghargaan yang diberikan oleh MURI adalah untuk kategori ‘Pertumbuhan Kedai Kopi Tercepat Dalam Satu Tahun’.
Bagaimana tidak, hanya dalam satu tahun JANJI JIWA telah berhasil membuka 700 outlet dalam 50 kota.
Kesuksesan ini tiada lain dikarenakan kejelian dari sang CEO yang mampu membidik pasar kalangan muda secara tepat.
Ia tak hanya mampu mengkombinasikan kopi asli Indonesia dengan berbagai bahan lainnya namun juga mampu mengembangkan strategi pemasaran bersama para influencer.
Menekankan konsep kampanye digital, JANJI JIWA pernah mengajak bekerja sama dengan berbagai brand diluar kopi, mengandeng barista terkenal Muh. Aga dan mendukung pembuata film Gundala.
Yudhi Prasetyo (KOKE)
Masih bercerita mengenai Kopi, namun kali ini bukan kopi dalam bentuk minuman namun dalam bentuk biji kopi (rusak) yang diolah menjadi berbagai aksesoris.
Berawal dari ide Yudhi Prasetyo yang ingin memanfaatkan biji kopi hasil gagal panen hingga dapat bernilai jual lebih.
Ia mengawali bisnis ini dengan modal di tahun 2015 sebesar Rp500.000 yang digunakan untuk membeli biji kopi rusak, alat pengorengan dan kain goni.
Kemudian ia mencoba untuk menyangrai kopi tersebut dan membungkus kedalam karung goni yang telah dipersiapkan.
Membawa nama Kopi Kreatif (KOKE) ia tak lantas dengan mudahnya berhasil begitu saja. Dengan berpuluh-puluh kali percobaan, akhirnya ia mendapatkan formula yang tepat dalam membuat parfum mobil/ruangan dengan dibantu oleh para Barista berpengalaman.
Membawa parfum KOKE dari satu pameran ke pamera lainnya, nyatannya produk ini diterima dengan baik dipasaran.
Akhirnya ia pun terjun langsung ke sumber kopi yaitu perkebunan daerah Lampung, Temanggung, Bali dan juga Sumatera.
Hanya mengambil kopi dengan kualitas ‘reject’ KEHADIRAN Yudhi justru mendapat sambutan baik dari para petani.
Biji kopi yang sebelumnya tidak memenuhi kualitas kini dapat dijual dan memiliki nilai ekonomis.
Tak hanya terfokus pada satu produk, KOKE kini memproduksi pula kalung, gelang, rosario, tasbih dan juga aksesoris lainnya.
Dimulai dari modal yang minim, kini KOKE mampu meraup keuntungan ratusan juta di setiap bulannya.
Berpusat di kota Yogyakarta, Yudhi berharap produksi KOKE semakin meningkat sehingga tak hanya mampu untuk membantu meningkatkan pendapatan para petani namun juga mampu membuka lapangan pekerjaan.
Berbekal pendidikan di Fakultas Pertanian (IPB), Wildan Mustofa yang memiliki latar belakang keluarga petani merasa tanaman kopi adalah pilihan yang tepat baginya untuk bercocok tanam.
Diawali dengan keresahannya terhadap kerusakan tanah dan hutan didaerahnya, maka ia mencoba beralih ke tanaman kopi guna menyelamatkan ekosistem yang ada.
Tak mau asal-asalan, ia pun berangkat berkeliling negeri untuk mencari varietas kopi yang cocok dibawa ke Majalengka.
Ditemukanlah Sigararutang. Gayo 1. Gayo 2, Kopyol, USDA, Andungsari dan beberapa hibrida modern yang cocok dengan struktur tanah dan cuaca di daerah asalnya.
Tak disangka, perkebunan tersebut berkembang dengan sangat baik dan menghasilkan biji kopi yang berkualitas tinggi.
Perkebunanya pun berhasil meraih penghargaan pada juara Cupping Contest-6 oleh Association of Indonesian Coffe Exporters and Industries 2014, Peringkat 3 Festival kopi sejawa barat serta Gold Medal Australia di tahun 2017.
Tak puas sampai disitu, ia pun mengandeng Hikmah Farm sebagai partner marketingnya serta para petani setempat agar mampu meningkatkan jumlah produksinya.
Kini hasil perkebunanya tak hanya dipasarkan keseluruh Indonesia namun juga di ekspor ke Jepang, Eropa dan Australia.
Reporter : Alit Sanitha Editor : Fatkhurrohim
WARTAKOPI.com – Jakarta. Nyamuk terus menjadi ancaman serius di Indonesia, terutama dengan meningkatnya kasus penyakit… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Jakarta International Coffee Conference (JICC) 2024 sukses diselenggarakan selama tiga hari penuh… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Mandiri presents Jakarta Coffee Week atau Jacoweek 2024, festival tahunan yang menjadi… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Memasuki hari ke-2 penyelenggaraan, Rabu, (23/10/2024), Jakarta International Coffee Conference (JICC) menggelar… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta kembali memberikan dukungan… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Menandai grand opening Hario Cafe Tokyo di Jakarta, menggelar Bar Takeover Bersama… Read More
Leave a Comment