wartakopi.com – Jakarta. Melengkapi perkakas kedai kopi dengan kualitas terbaik adalah suatu hal lazim. Apalagi untuk suatu coffee shop dengan brand mentereng. Tapi, akan menjadi luar biasa bila perkakas tersebut digunakan di kedai kopi yang di pinggir jalan dan menggunakan gerobak.
Nyatanya, fakta ini hanya ada di kedai kopi pinggir jalan yang bernama “COHEN Coffee” yang mejeng setiap malam dari pukul 20:00 – 02:00 WIB di Jalan. Pramuka Raya, Jakarta Pusat.
Tak salah, jika salah seorang barista dari kawasan Jakarta Selatan yang selama ini menjadi kiblat kedai kopi di seluruh Jakarta mengaku takjub atas perkakas seduh kopi yang digunakan COHEN Coffee. Label kedai kopi ‘Gerobak Sultan’ pun disematkannya.
Ihwal ‘Gerobak Sultan’ untuk mengilustrasikan betapa istimewanya terdapat sederet perkakas seduh kopi dengan kualitas terbaik di gerobak sederhana berornamen old school. Sang barista pun mengaku belum pernah menemukan kedai seperti ini.
Edwin Cohen Sihombing, pemilik kedai COHEN Coffee mengaku, bahwa berbagai jenis perkakas yang digunakan bukan untuk mendapat pujian sekelas coffee shop yang ternama. Akan tetapi lebih kepada untuk menjamin bahwa rasanya kopinya memang berkualitas.
Toh nyatanya, para pelanggan setianya tidak tahu menahu perihal perkasa yang ia gunakan. Hanya dari kalangan penyeduh kopi saja yang tahu perihal ini.
Berikut fakta perkakas seduh kopi dari kedai “Gerobak Sultan”, COHEN Coffee.
Dripper, menjadi salah satu perkakas penting untuk mendapatkan karakter rasa kopi saat di seduh. Sebenarnya, ada beragam dripper mulai blue bottle, brewista, calista, dan lainnya. Masing-masing mempunyai karakter tersendiri.
Seluruh jenis driper telah dikuliknya. Itu pun kembali ia tegaskan untuk menghasilkan rasa yang maksimal dan sesuai karakter dari COHEN Coffee. Dan pilihannya pun jatuh pada driper Origami dari Jepang.
“Origami bagi saya unik. Sebab perkakas ini memiliki kedalaman sisi ruang diameter yang berbeda dibanding dripper lainnya,” urainya.
Referensi untuk memilih driper Origami saat melihat Jia Ning du, juara World brewers cup championsip 2019 di Boston. Dalam presentasinya, perempuan asal China ini mampu menghasilkan ekstraksi yang sangat berbeda dibandingkan driper lainnya.
“Kalau driper ini beda merek dan bahan, akan menghasilkan rasa yang berbeda pula. Origami, memiliki material yang berbeda. Hasil ekstraksinya cocok dengan karakter COHEN Coffe,” paparnya.
Alat Rok Presso dari toko menurut Edwin masih standar. Belum maksimal untuk menghasilkan seduhan kopi yang enak. Untuk itu, ia pun mengulik perkakas ini agar mendapat takaran rasa yang sesuai karakter kedainya.
“Rok Presso akhirnya saya customized. Portafilternya saya ganti dengan naked portafilter untuk menghasilkan ekstraksi agar lebih maksimal. Tamper yang semula dari plastik diganti dengan stainless agar menghasilkan presser maksimal dalam portafilter tersebut,” ungkap Edwin.
Flair Espresso merupakan alat pertama yang dibeli oleh kedai COHEN Cofee. Oleh karena flair presso ini kurang efisien untuk digunakan dalam operasional kedai, akhirnya flair tersebut diganti dengan menggunakan Rok Presso dan ditambah dengan naked porta filter.
Sebab, dengan menggunakan naked porta filter, kualitas espresso yang tercipta dari Rok Presso dapat mengimbangi hasil dari flair espresso dan tentunya lebih efisien untuk digunakan di kedainya.
Dari perkakas ini pula Edwin belajar mengulik takaran Espresso agar tetap nikmat ketika dipadukan dengan susu untuk menjadi cappuccino dan latte.
Perkakas flair pertama sangat mebekas baginya. Sebab, dengan alat ini mampu bereksperimen rasa agar sesuai dengan karakter kedainya. Oleh karena alat ini terlalu makan tempat, akhirnya ia ‘museumkan’ dan membeli flair yang portable.
Perkakas ini pun tergolong sangat istimewa untuk sekelas kedai kopi gerobak dipinggir jalan. Pasalnya steamer ini cukup baik untuk dijadikan alat steamer manual untuk sekala kedai. Buih busanya sangat halus.
“Manual steamer merek Bellman, menurut saya mampu menghasilkan karakter foam yang halus atau sering disebut sexy foam. Dan sesuai dengan karakter kedai untuk di menu cappuccino dan latte,” urai Edwin.
Steamer ini kata Edwin, ia menemukan karakter yang tepat jika menggunakan kompor listrik yang low what sebagai sistemasinya. Dengan kompor listrik pula ia mengaku dapat mengatur suhu panas tertentu yang diinginkannya.
Untuk grinder COHEN Coffee menggunakan merek Latina. Satu level di atas dari grinder standar. Sebab, hasil gilingan dari Latina bawaan pabrik di angka 1 masih termasuk kasar dan belum bisa digunakan untuk espresso.
Untuk itu perlu di setting ulang dengan menaikan gear pada settingan grinder tersebut sehingga dapat menggiling kopi dengan tingkat kehalusan yang pas untuk espresso.
“Grinder Latina, masih saya setting ulang grindernya. Sebab mesin grinder standar masih belum halus dan belum cocok untuk espresso. Gearnya harus saya naikin beberapa tingkat lagi agar mendapatkan kopi yang halus sesuai untuk espresso.
Di luar perkakas keras, “Gerobak Sultan” menggunakan materi lunak sebagai pelengkap sekaligus penyempurna rasa yaitu susu Diamond. “Dulu ada Direktur F&B dari hotel berbintang dan F&B Manager dari kedai kopi kenamaan memberikan masukan untuk menggunakan susu greenfields,” katanya.
Di kalangan F&B, susu greenfields termasuk berkasta premium yang biasanya digunakan di hotel bintang lima dan coffee shop dari brand asal Amerika, sebagaimana susu ini berasal.
Untuk kelas gerobak terang Edwin, menggunakan susu fresh milk Diamond sangatlah tepat. Karena karakter fresh milk milik Diamond dan greenfields hampir sama.
Dan, hampir semua coffee shop di Jakarta pun memang lebih prefer menggunakan Diamond. Selain harga masih terjangkau kualitasnya pun tidak kalah dengan greenfields.
“Untuk susu Diamond saya menggunakan susu fresh milk bukan full cream. Karena secara karakter tekstur, antara greenfields dan Diamond bedanya tipis. Dan untuk COHEN Coffee, menggunakan Diamond fresh milk karena mampu memaksimalkan dari rasa kopi itu sendiri,” pungkas Edwin. [*]
WARTAKOPI.com – Jakarta. Nyamuk terus menjadi ancaman serius di Indonesia, terutama dengan meningkatnya kasus penyakit… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Jakarta International Coffee Conference (JICC) 2024 sukses diselenggarakan selama tiga hari penuh… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Mandiri presents Jakarta Coffee Week atau Jacoweek 2024, festival tahunan yang menjadi… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Memasuki hari ke-2 penyelenggaraan, Rabu, (23/10/2024), Jakarta International Coffee Conference (JICC) menggelar… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta kembali memberikan dukungan… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Menandai grand opening Hario Cafe Tokyo di Jakarta, menggelar Bar Takeover Bersama… Read More
Leave a Comment