wartakopi.com – Jakarta. Beberapa tahun terakhir ini bisnis kopi kekinian mulai diminati oleh para wirausahawan muda. Mulai dari membuka kedai kopi kecil hingga franchise dari beberapa brand yang sudah memiliki nama dikalangan masyarakat.
Pemilihan bisnis pada bidang F&B khususnya kopi, bukanlah tanpa pertimbangan yang kurang matang. Hal ini dikarenakan beberapa faktor yang mendukung tumbuhnya bisnis ini.
Yang pertama, kopi adalah minuman yang telah menjadi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Hampir setiap orang menikmati secangkir kopi di pagi dan malam hari setiap harinnya.
Kebutuhan akan kopi ini membuat bisnis kopi banyak diminati, selain mudah dipasarkan juga permintaan akan terus naik sepanjang harinya.
Selain itu ketersediaan bahan baku sangat mudah diperoleh. Indonesia merupakan salah satu penghasil kopi terbesar di dunia.
Tentu, untuk mendapatkan bahan baku bukanlah hal yang sulit. Karena itu membuka bisnis kedai kopi merupakan pilihan yang sangat menarik.
Entah membuka kedai kopi dengan brand sendiri atau ber ‘franchise’ tentu ada beberapa hal dasar yang harus diketahui oleh pemiliknya. Selain strategi bisnis, jenis dan kualitas kopi adalah hal dasar yang cukup penting untuk diketahui.
Pertama, terdapat dua jenis kopi yang banyak tumbuh di dataran tinggi Indonesia yaitu Arabika dan Robusta. Untuk kopi Robusta dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian sekitar 800 mdpl karena itu kopi jenis ini banyak di budidayakan di Temanggung, Lampung dan Bali.
Sedangkan Arabika hanya dapat tumbuh pada ketinggian lebih dari 1300 mdpl seperti di daerah Sumatera, Sulawesi dan NTB.
Selain tempat tumbuh, bentuk dari biji kopi Arabika dan Robusta memiliki perbedaan yang sangat mudah dikenali.
Untuk Kopi Arabika berbentuk pipih serta lonjong, sedangkan untuk kopi Robusta berbetuk bulat sedikit gemuk sehingga proses roasting yang digunakan untuk keduannya tidaklah sama.
Perbedaan lokasi tumbuh serta proses pemanenan menyebabkan rasa dari kedua jenis kopi ini memiliki keunikan tersendiri.
Kopi Robusta dapat berkembang dengan sangat cepat, melebihi kopi Arabika. Satu pohon Robusta dengan umur yang sama dengan Arabika dapat menghasilkan buah 2 – 3 kali lebih banyak.
Hal ini pun membuat harga dari kopi Robusta lebih murah dibandingkan dengan kopi Arabika.
Untuk Robusta rasa yang dihasilkan adalah kasar dan beraroma kuat. Kandungan kafein didalamnya membuat kopi ini lebih pahit dan pekat. Selain itu jika diolah secara manual, rasa ‘kacang – kacangan’ akan terasa setelah mengecap beberapa kali.
Sedangkan untuk Arabika, membutuhkan treatment khusus dalam proses pembuahannya. Tumbuh di kaki gunung, membuat pertumbuhan kopi ini membutuhkan waktu yang lebih banyak daripada Robusta.
Selain itu diperlukan lahan yang sedikit luas untuk menyesuaikan struktur dari pohon kopi ini sendiri.
Dengan perlakuan yang cukup spesial, Arabika mampu menyajikan rasa yang tidak mengecewakan. Berbeda dengan Robusta, Arabika cenderung memeberikan rasa yang lebih ‘kaya’.
Saat mengecap akan dapat dirasakan perpaduan antara buah-buahan, beri-berian, coklat serta kacang-kacangan.
Jika karena kandungan kafein yang tinggi pada Robusta menyebabkan rasa pahit, Arabika justru memberikan rasa manis karena memiliki kandungan gula dam lipid.
Sehingga Arabika dapat dinikmati tanpa perlu memberikan tambahan gula ataupun krim untuk memberikan rasa manis.
Setelah mengenal karakter dari kedua jenis kopi ini, para peracik kopi tentu dapat membedakan jenis minuman apa yang cocok untuk keduannya.
Dikarenakan rasannya yang pahit, Robusta tentu harus dikombinasikan dengan susu, gula ataupun krim untuk mendapatkan rasa yang sesuai di lidah.
Karena itu, Cappucino, Latte, Mochacino sangat cocok untuk disajikan dengan mengunakan bahan dasar kopi Robusta.
Sedangkan untuk Arabika, tentu cara penyajian yang sesuai adalah single origin. Dimana penikmat kopi dapat merasakan rasa sesungguhnya dari kopi tersebut tanpa adanya tambahan bahan lainnya.
Sebenarnya antara Robusta dan Arabika memberikan dua sensasi rasa yang berbeda dari kopi, karena itu kembali kepada para penikmat kopi. Dengan cara seperti apa kopi tersebut ingin dinikmati. [*]
WARTAKOPI.com – Jakarta. Nyamuk terus menjadi ancaman serius di Indonesia, terutama dengan meningkatnya kasus penyakit… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Jakarta International Coffee Conference (JICC) 2024 sukses diselenggarakan selama tiga hari penuh… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Mandiri presents Jakarta Coffee Week atau Jacoweek 2024, festival tahunan yang menjadi… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Memasuki hari ke-2 penyelenggaraan, Rabu, (23/10/2024), Jakarta International Coffee Conference (JICC) menggelar… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta kembali memberikan dukungan… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Menandai grand opening Hario Cafe Tokyo di Jakarta, menggelar Bar Takeover Bersama… Read More
Leave a Comment