wartakopi.com – Bekasi. Tak perlu belanja mesin sangria kopi (roasting) ke luar negeri. Negara ini masih mampu memproduksi mesin kopi yang kualitasnya tidak kalah dengan produk ekspor. Baik secara teknologi maupun desainnya.
Maestro Coffee Roaster, adalah salah satu produk local yang mempunyai daya saing dengan produk luar. Tak hanya canggih dalam hal teknologi, dan kecepatan produksi. Desainnya pun cukup membanggakan.
Sugiarto, CEO Maestro Coffee Roaster mengungkapkan, saat ini para pelaku industri kopi sudah mulai percaya dengan produk lokal. Sebab mesinnya selalu di update pun begitu halnya dengan layanan purna jualnya yang sangat mempermudah pembeli.
Perlu dicatat pula, mesin ini saat diproduksi telah melalui tahap riset kebiasaan roaster Indonesia. Tak hanya itu, Maestro Coffee Roaster pun mengikuti teori perkembangan kopi yang saat ini sudah memasuki gelombang tiga.
Third wave Coffee ini adalah kopi sudah sangat spesifik sekali. “Kalau kita tidak mampu memproduksi mesin berdasarkan teori agak sulit untuk mengimbangi kebutuhan pasar,” katanya.
Dijelaskan oleh Sugiarto, bahwasannya dalam gelombang ketiga dibutuhkan mesin roasting kopi yang memiliki kecepatan produksi. “Abad 18 mesin kopi roasting memproduksi sampai 3 jam, kemudian abad 20 menjadi 1 jam. Sekarang abad 21 mesin roasting sudah mencapai kecepatan hingga 10 menit,” ungkap Sugiarto.
Maestro Coffee Roaster pun telah mengukur tubuh dan kebiasaan orang Indonesia. “Orang Indonesia tingi badan 170cm dengan kebiasaan menggunakan tangan kanan. Jadi kita pun mendesain panel mesin yang hanya dengan menggerakan beberapa derajat sudah mengontrol semua fitur,” urainya.
Maestro Coffee Roaster desainnya Ergonomis. Suatu desain yang menganalogikan seolah-olah dalam pelukan sang roaster. Seluruh tombol kontrol sangat mudah dijangkau dan dioperasionalkan hanya dengan satu gerakan berputar beberapa derajat saja.
Selain desain, beberapa fiturnya pun sudah mempertimbangkan syarat dasar yang dibutuhkan proses roasting seperti pemanasan radiasi, pemanasan koneksi dan telah dilengkapi pula dengan konduksi.
Dengan adanya mekanisme seperti ini kecepatan drum dapat diatur. Artinya, sangat memungkin kopi itu di juggling secara cepat atau lambat. “Jadi ketika mengunnakan mesin 5kg kemudian mau di roasting seperti mesin 3 atau 1 kg sangat memungkinkan. Itu namanya aspek konduksi,” paparnya.
Dari sisi cooling bean lebih besar dari yang sudah ada. Aspek ini penting bagi seorang roaster untuk memperhatikan ketepatan kebutuhan cooler. “Jika salah hitung dapat berimbas pada rasa kopi yang smoky. Sebab dalam waktu 3 menit hasil olahan di cooling harus sudah sejajar dengan suhu ruangan,” terang Giar.
Untuk suhu, Maestro Coffee Roaster melengkapi dengan dua parameter, suhu drum dan suhu bean. Suhu drum ini hampir sama persis dengan suhu ruangan, sedangkan suhu beans, suhu yang ada di beans atau biji kopi itu sendiri.
Dari kedua fitur para meter tersebut sang roaster mampu mengontrol secara akurat. Sebab data dari sensor dapat menjadi acuan untuk membuat suatu grafik profiling.
Mesin yang diproduksi di Bekasi ini menyediakan pula mode otomatis. Mode ini sangat berguna untuk safety dan profiling.
Untuk fitur Air Flowv, seluruh komponennya sudah electrikal tidak lagi menggunakan mekanikal. Dengan menggunakan sistem elektrikal hasilnya jauh lebih presisi, terukur, dan menghindari tangan roaster tersundut hawa panas mesin.
Dari sisi fitur burner telah menggunakan model compact, tidak terpisah antara jalur gas dan pemantik. Jadi dengan satu tombol dapat menyalakan api dengan mudah.
“Ini pun sangat penting untuk safety, dan meminimalisir human error. Sebab juga tidak semua roaster itu teliti atau disiplin. Nah kita sudah mempertimbangkan hal tersebut,” urainya.
Untuk after sales atau layanan perbaikan menjadi keunggulan Maestro dibandingkan dengan mesin kopi impor. Pasalnya mesin ini mengasih garansi 1 tahun.
Sebenarnya jika mesin ini sudah beroperasi enam bulan tanpa kendala itu artinya mesin ini berhasil. Jika di enam bulan pertama ada kendala itu artinya ada kesalahan produksi. Jika ini terjadi, Mastro Coffee Roaster telah menyiapkan teknisi untuk memperbaiki secara langsung.
Kebanyakan yang terjadi di lapangan justru adalah di luar mesin seperti tidak tahu cara merawat mesin kopinya. Roaster kebanyakan hanya dapat memakai mesin secara maksimal tapi tidak disertai dengan membersihkan mesin setelah pemakaian.
“Mesin Kopi Roaster ini sebenarnya mesin kotor. Banyak kulit ari dari kopi yang tertinggal di mesin ini harus dibersihkan secara berkala. Ketika itu tidak dibersihkan akan menjadi masalah besar,” pungkas Giar. [*]
WARTAKOPI.com – Jakarta. Nyamuk terus menjadi ancaman serius di Indonesia, terutama dengan meningkatnya kasus penyakit… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Jakarta International Coffee Conference (JICC) 2024 sukses diselenggarakan selama tiga hari penuh… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Mandiri presents Jakarta Coffee Week atau Jacoweek 2024, festival tahunan yang menjadi… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Memasuki hari ke-2 penyelenggaraan, Rabu, (23/10/2024), Jakarta International Coffee Conference (JICC) menggelar… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta kembali memberikan dukungan… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Menandai grand opening Hario Cafe Tokyo di Jakarta, menggelar Bar Takeover Bersama… Read More
Leave a Comment