wartakopi.com – Jakarta. Nampaknya, pendapat “Semua Bermula dari Secangkir Kopi” bagi kalangan penikmat kopi ada benarnya. Disetiap sudut kedai di Kota besar seperti Jakarta selalu penuh. Meski pun hanya dalam jam-jam tertentu.
Beberapa sudut bangku di tiap kedai kopi selalu terisi. Nampaknya menjadi tempat favorite bagi para coffee lovers. Satu per satu pasangan, mulai membuka obrolan tentang segala hal. Termasuk mengulik rasa dan aroma kopi.
Di meja bahkan di tangan diantara mereka terlihat cup cartoonberisi minuman kopi yang masih mengeluarkan asap. Aromanya pun membuncah. Obrolan yang semula mengenai masalah sosial, akhirnya pun beralih ke topik lain, yaitu Kopi.
“Membincangkan kopi Sumatera serasa tak akan pernah habis. Sebab nusantara yang kita banggakan ini adalah salah satu penghasil kopi terbesar dunia dengan karakteristik rasa yang beragam,” ujar David Nugroho, Pemilik Tetirah Supplies.co
Kopi Sumatera, menurut David, di setiap daerahnya memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Banyak hal yang mempengaruhi citarasa kopi. Untuk kopi jenis Arabika dari Sumatera kondang dengan kadar asam dan aroma fruity.
Kopi Arabika Kerinci misalnya, mempunyai kecenderungan asam, dan kaya rasa setelah diminum. Hal ini dapat terjadi karena dipengaruhi oleh dimana tempat pohon atau kebun kopi tersebut di tanam atau tumbuh.
“Jika pohon kopi Arabika ini ditanam bersandingan dengan tanaman vanilli, maka kecenderungan asam dan aromanya akan mendekati rasa vanilla,” urai David.
Kalau Arabika Kerinci, kata David, note dari Kerinci itu fruity. Kurang lebih, rasa asamnya sangat dominan dipengaruhi oleh citrus. Kemudian, ada lagi jenis kopi Bengkulu Kaba. Citarasanya masih Arabika.
“Kopi Bengkulu Kaba ini cukup unik juga. Rasa asam after taste-nya itu berasa rempah-rempah. Satu kemungkinan, hara dan atau unsure tanahnya saat kopi itu ditanam dipenuhi tumbuhan atau tanaman rempah-rempah,” cerita David.
Kopi Nusantara itu kaya rasa, karakteristik dan unik. Maka tak salah, jika setiap daerah mengklaim memiliki kopi dengan citarasa terbaik. Sedangkan selera setiap individu berbeda-beda. S
ebut saja, sama-sama penikmat kopi jenis Arabika, merasa cocok dengan kandungan kadar asamnya terlalu tinggi. Beda dengan jenis Robusta yang cenderung pahit dan pekat. [*]
WARTAKOPI.com – Jakarta. Nyamuk terus menjadi ancaman serius di Indonesia, terutama dengan meningkatnya kasus penyakit… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Jakarta International Coffee Conference (JICC) 2024 sukses diselenggarakan selama tiga hari penuh… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Mandiri presents Jakarta Coffee Week atau Jacoweek 2024, festival tahunan yang menjadi… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Memasuki hari ke-2 penyelenggaraan, Rabu, (23/10/2024), Jakarta International Coffee Conference (JICC) menggelar… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta kembali memberikan dukungan… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Menandai grand opening Hario Cafe Tokyo di Jakarta, menggelar Bar Takeover Bersama… Read More
Leave a Comment