Berikutnya adalah ketelusuran (traceability). Dengan sistem blockchain, konsumen dapat mengakses asal-usul biji-biji dengan serangkaian informasi yang dibuat untuk mereka.
Yang perlu dilakukan cukup memasukkan kode QR pada produk kopi tersebut. Informasi penting dapat dinilai di seluruh rantai pasokan dengan menampilkan etalase petani di platform untuk memungkinkan pembeli terhubung dengan petani.
Baca Juga : Dimasa Pandemi Covid-19, Saatnya Roaster Meningkatkan Keahliannya
Yang terakhir adalah mencari pasar atau demand yang membutuhkan kopi. Karena kopi kita juga mendapat tempat di pasar AS, ada baiknya kita mengetahui demand atau kebutuhan pasar.
Menurut pengusaha Indonesia yang mengekspor kopi ke AS, Ivan Hartanto, importir kopi AS selalu memprioritaskan kualitas, setelah itu baru jumlah.
Baca Juga : Kisah Kopi Ethiopia yang Tidak Terungkap
Pendekatan dan inovasi yang dilakukan perusahaan Belift Coffee pimpinan Ivan memang beda. Ia memperkenalkan kopi Indonesia melalui program catering kopi bagi perusahaan dan pekerja kantoran di San Francisco.
WARTAKOPI.com – Jakarta. Toko Kopi Manusia memperkenalkan menu istimewa baru, "Kopi Jos", yang merupakan salah… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Dalam dua tahun belakangan ini masyarakat petani penghasil komoditas kehutanan semakin risau dengan… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Starbucks Foundation dan mitra pemegang lisensi Starbucks, PT Sari Coffee Indonesia, memberikan… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Untuk lebih menyemarakkan Bulan Bumi, Starbucks juga menyelenggarakan kampanye #ATeamEffort dengan mengajak… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Bulan April selalu diperingati sebagai Bulan Bumi atau Earth Month. Tahun ini,… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Zaman serba cepat saat ini ternyata tidak sepenuhnya menjamin otomatisasi memberikan layanan… Read More
Leave a Comment