Selanjutnya Roby menyatakan, bahwa Platform INA Access ini merupakan Platform milik bersama dan dapat dimanfaatkan oleh semua pihak yang terkait promosi bidang perdagangan, investasi dan turisme. Untuk pelaku usaha (exhibitor) dapat bergabung secara gratis tanpa pungutan biaya apapun.
Kehadiran Platform INA-ACCESS berupaya untuk menciptakan kesempatan bagi user pelaku usaha Indonesia dan Kawasan Amerop. Bisnis Forum INA-Europa telah menghasilkan nilai bisnis US$ 6,8 juta. Untuk Forum bisnis Indonesia Eropa Tengah dan Timur (INA-CEE) menghasilkan US$3,1 Juta.
Diplomasi Ekonomi Memperjuangkan Kepentingan Rakyat
Bagas Hapsoro, mantan Dubes di Swedia dan Lebanon mengatakan, bahwa diplomasi kopi membela kepentingan rakyat. Diplomasi merupakan suatu kegiatan yang membawa dan memperjuangkan kepentingan rakyat dan negara.
Cara tersebut dilakukan dengan kegiatan mewakili, melindungi, mendekati, merundingkan, mempromosikan, melaporkan dan meningkatkan hubungan kerja sama. Kopi termasuk bagian dari diplomasi ekonomi. Ada unsur perdagangan, ekspor dan sebagainya.
Kopi pun mempunyai kedudukan strategis dalam kebudayaan, contohnya kopi tubruk. Mengingat kopi merupakan bagian penting dari ekosistem, maka lingkungan hidup juga perlu dilindungi.
Baca Juga : Pagelaran Maliobro Coffee Night #4 Yogyakarta Sukses
Menurut Bagas, hal ini harus harus dipertahankan dan diperjuangkan diplomat. Diingatkan olehnya, bahwa saat ini banyak negara yang melakukan tindakan merugikan untuk produk ekspor Indonesia.
Negara-negara pengimpor seperti Uni Eropa tetap membuat aturan yang menghambat ekspor kopi kita berdasarkan kebijakan baru, antara lain “anti-deforestasi”. Dalam menghadapi hambatan itu, delegasi Indonesia di World Trade Organization (WTO) juga melakukan perlawanan.
Bahkan dalam isu deforestasi Indonesia selalu konsisten melakukan perlawanan balik. Kebijakan yang dilakukan Indonesia tidak melanggar ketentuan internasional, bahkan sesuai dengan kaedah-kaedah SDG (UN Sustainable Development Goals).
Pembicara terakhir, Djumantoro Purbo, mantan Dubes RI untuk Slowakia menyatakan, tentang perlunya pengetahuan di bidang kebudayaan dan kearifan lokal. Kopi tidak saja memiliki nilai ekonomi tetapi juga value sosial kebudayaan.
Baca Juga : Roemah Indonesia BV Bersama BUMN Membangun Story Telling Kopi Indonesia di Amsterdam, Belanda
Tren konsumsi kopi akan bertahan lama karena berakar pada budaya. Dari jalannya diskusi disimpulkan bahwa kerja sama yang sangat baik antara stakeholders di hulu, hilir termasuk para pemain kopi masih dapat ditingkatkan.
“Beberapa cara inovatif akan terus diterapkan dalam diplomasi kopi antara lain business matching, platform INA Access, solusi digital, traceability dan akses e-commerce. Hal ini harus diikuti dengan penelitian dan pengembangan di dalam negeri, seperti edukasi kepada para petani, pelatihan dan sebagainya,” pungkas Bagas. [*]
Page: 1 2
WARTAKOPI.com – Jakarta. Sebuah tonggak sejarah baru tercatat dalam industri kopi Indonesia. Untuk pertama kalinya,… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Roemah Koffie, brand kopi premium asal Indonesia, tampil gemilang sebagai Platinum Sponsor… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Produsen mesin kopi modern asal Italia, La Carimali, menunjuk secara resmi PT.… Read More
WARTAKOPI.com – Brazil. Asosiasi Kopi Spesialti Brasil (BSCA) dan Specialty Coffee Association (SCA) secara resmi… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Indonesia, sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia, akan menjadi tuan… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Untuk kali pertama di Asia Tenggara, Indonesia dipercaya untuk menggelar pameran kopi… Read More
Leave a Comment