Diplomasi Kopi Sebagai Instrumen Promosikan Kopi ke Mancanegara
Pentingnya Diplomasi Kopi
Bagas Hapsoro mengawali paparannya dengan menyatakan bahwa diplomasi adalah kegiatan yang membawa dan memperjuangkan kepentingan negara. Cara tersebut dilakukan dengan kegiatan mewakili, melindungi, mendekati, merundingkan, mempromosikan, meningkatkan kerja sama dan melaporkan.
”Kopi adalah bagian dari diplomasi ekonomi. Komoditas ini memiliki kedudukan strategis dalam bidang ekonomi, sosial dan kebudayaan. Mengingat kopi merupakan bagian penting dari ekosistem maka lingkungan hidup juga harus dijaga dan dipelihara,” kata Bagas.
Baca Juga : Diplomasi Kopi Indonesia Dibutuhkan dalam Menghadapi Tantangan Global
Lebih lanjut diuraikan, upaya peningkatan ekspor kopi Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan, baik hambatan tariff maupun non-tariff, serta semakin ketatnya persaingan dan persyaratan untuk masuk ke pasar global, termasuk persyaratan sertifikasi berkelanjutan, dengan alasan perlindungan lingkungan hidup.
Bagas juga menjelaskan tentang langkah konkrit Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Perwakilan, termasuk pembuatan platform bisnis berbasis digital, INA-Access.
Baca Juga : “Kopi Togetherness Indonesia – Qatar Dimulai”
Para UMKM dapat memanfaatkan itu supaya produk lokal bisa makin banyak tembus pasar global. Sebagai informasi platform INA-Access telah mendapatkan hasil yang konkrit.
Mengutip laporan Ditjen Amerop Kemlu tahun 2022 dijelaskan, untuk fotum bisnis Indonesia-Amerika Latin tahun 2021 menghasilkan 16,57 juta dollar AS dari potensi 162,48 Juta. Kemudian INA-Eropa telah menghasilkan 6,8 Juta Dollar AS. Sedangkan untuk forum Indonesia Eropa Timur dan Tengah menghasilkan 3,1 Juta Dollar AS.