WARTAKOPI.com – Jakarta. Belum lama ini laman Perfect Daily Grind menurunkan artikel sesuai judul tersebut di atas. Berdasarkan laporan, Espresso adalah minuman kedua setelah air yang paling banyak di konsumsi orang Italia.
Jutaan gelas espresso setiap hari dicecap oleh warga negeri Pizza ini. Bagkan pada awal tahun 2020, The Consortium for the Safeguarding of Traditional Italian Espresso Coffee mengajukan ke UNESCO bahwa Espresso untuk dijadikan sebagai identitas negara Italia.
Baca Juga : Kopi Tirto: Begini Cara Petani Kopi Merawat Bumi
Meski terjadi inflasi, namun harga Espresso masih tetap stabil di seluruh penjuru negeri itu, bahkan di wilayah yang paling mahal di Italia harga secangkir Espresso masih sekitar 1 Uero.
Sejak tahun 1884, Espresso telah menjadi budaya di Italia. Telah ada ketika Angelo Moriondo membuat mesin yang menggunakan uap untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam menyeduh secangkir kopi.
Mesin espresso mulai menjadi hal yang umum di kedai kopi sepanjang awal abad ke-20. Ini segera menyebabkan munculnya “bar espresso” di Italia. Namun, konsumsi kopi di luar rumah sebagian besar disediakan untuk kelas atas di awal 1900-an.
Baca Juga : Menelisik 6 Setrategi Agresif KBRI Berlin Mempromosi Kopi Nusantara di Negeri Bavaria
Namun, pada tahun 1911, otoritas Italia memberlakukan harga maksimum untuk “kebutuhan” tertentu, termasuk kopi. Mengingat harga rendah ini, operator bar espresso berusaha mengambil jalan pintas dan menghemat uang di tempat lain, termasuk layanan.
Banyak dari mereka mengenakan biaya tambahan jika pelanggan duduk untuk minum espresso mereka, daripada berdiri.
Profesor Jonathan Morris, Profesor riset sejarah dari Universitas Hertfordshire mengatakan, peraturan harga ini dulu dan masih bermanfaat untuk bar Espresso Independen.
“Memberlakukan harga tetap untuk secangkir kopi menghindari bak pepatah satu batang melemahkan batang lainnya,” ujar Profesor yang telah menerbitkan buku Coffee: A Global History ini.
Baca Juga : 6 Pengetahuan Dasar Manual Brew, Cara Membuat Kopi Lebih Baik
Profesor yang menjadi anggota konsorsium untuk Espresso Tradisional Italia ini menambahkan, dewan kopi telah mengontrol jumlah keseluruhan bar yang beroperasi dan memberlakukan jadwal kapan mereka dapat buka.
“Ini telah mendapat persetujuan dari para pemilik kedai pada pasca-perang. Ini pun secara efektif memastikan bahwa operator yang menjadi model bisnis yang lebih modern dicegah memasuki pasar,” pungkas Profesor Jonathan. [*]
WARTAKOPI.com – Jakarta. Nyamuk terus menjadi ancaman serius di Indonesia, terutama dengan meningkatnya kasus penyakit… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Jakarta International Coffee Conference (JICC) 2024 sukses diselenggarakan selama tiga hari penuh… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Mandiri presents Jakarta Coffee Week atau Jacoweek 2024, festival tahunan yang menjadi… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Memasuki hari ke-2 penyelenggaraan, Rabu, (23/10/2024), Jakarta International Coffee Conference (JICC) menggelar… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta kembali memberikan dukungan… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Menandai grand opening Hario Cafe Tokyo di Jakarta, menggelar Bar Takeover Bersama… Read More
Leave a Comment