Artikel

Mengenal Sang Juara, Kopi Arabika Mamasa

wartakopi.com – Jakarta. Menjadi Juara pertama dalam gelaran kontes setingkat nasional tentu merupakan prestasi yang harus dibanggakan. Seperti halnya yang dialami oleh salah satu koperasi petani kopi asal Messawa, Mamasa, Sulawesi Barat.

Dengan membawa kopi Mamasa asal Toraja, petani ini berhasil meraih Juara pertama pada gelaran Kontes Kopi Spesialti Indonesia ke 10 oleh AEKI yang diselengarakan di Filosofi Kopi Yogyakarta. 

Mencetak skor di angka 90,67, tentu membuat banyak pecinta kopi penasaran seperti apa rasa kopi dari tanah Toraja ini.

Sumber YouTube : dr. Ray Leonard Judijanto

Mamasa merupakan suatu kabupaten di daerah Sulawesi Barat yang terkenal dengan perkebunan penghasil kopi. Berada pada ketingian 1600 mdpl, kopi yang dihasilkan merupakan jenis Arabika. 

Ditanam oleh para petani Transmigran, mulai dari proses penanaman sampai dengan panen biji kopi ini diolah dengan mengunakan teknik yang tidak sembarangan.

Dari berbagai varietas, Kopi Arabika Mamasa mulai mendapat perhatian dari publik sejak menjadi juara pertama di tahun 2018. Beberapa distributor mulai gencar memperkenalkan kopi ini ke berbagai pecinta kopi.

Flavor

Setelah melalui proses penghalusan biji kopi, baru akan tercium aroma kopi ini seperti mengandung buah belimbing dan jeruk orange. Sambabo menyediakan kopi Mamasa ini menjadi tiga rasa yaitu Cocoa, Brown Sugar dan Latte. 

Dengan mengunakan teknik V60, para penikmat kopi akan disuguhkan aroma wangi dan kuat saat suhu kopi mulai menurun. Pada tegukan pertama, kopi ini mampu menawarkan cita rasa manis seperti buah belimbing. 

Rasa asam dan manis cukup mendominasi di awal namun setelah beberapa saat lidah akan mengecap rasa cocoa yang cukup kental. 

Disarankan pula, kopi ini dinikmati setelah satu minggu mengalami proses roasting hal ini dikarenakan kopi akan mengeluarkan banyak c02 saat berada dalam keadaan resting. 

Satu lagi didistribusikan oleh Raja Raja Kopi yang membawa Kopi ini dengan nama Kopi 100 persen Arabika Mamasa Sipai. Untuk produk ini ditawarkan kedalam dua tingkat level roasting yaitu mediumdan medium to dark.

Dapat Disuguhkan Dengan Berbagai Teknik
Kopi Arabika Mamasa dapat dinikmati dengan berbagai cara penyajian seperti tubruk, V60 atau Espresso./Photo By_IG rajarajacoffee

Seperti jenis kopi Arabika lainnya, Kopi Arabika Mamasa dapat dinikmati dengan berbagai cara penyajian seperti tubruk, V60 atau Espresso bahkan ke teknik seduh lainnya.

Tergolong jenis kopi organik yaitu kopi yang ditanam tanpa pestisida, pemetikan bijinya pun dengan teknik khusus yaitu dipilih saat biji sudah berwarna merah kemudian disimpan tidak lebih dari tiga bulan.

Kopi jenis arabika biasannya hanya dinikmati dengan proses tubruk atau V60 namun bagaimana jika disajikan dalam Latte? 

Sumber YouTube : Harri Risandi

Tak jauh berbeda dengan kopi Mamasa pada umumnya, kopi ini juga memiliki aroma buah belimbing namun bedannya terasa sedikit aroma kayu manis saat melalui proses brewing. 

Uniknya, ketika dirasakan dengan lidah makan tak hanyan rasa belimbing dan kayu manis yang ikut mendominasi namun juga terdapat rasa coklat yang dirasakan.

Berbeda dengan teknik penyajian kopi tanpa mengunakan susu, saat kopi Mamasa bercampur dengan susu dalam Latte maka akan terasa manis yang berasal dari rasa kopi itu sendiri. 

Menembus Pasar Ekspor
Usai memenangi kompetisi KKSI, Kopi Arabika Mamasa pun diminati oleh negara ekportir langganan kopi./Photo By_IG rajarajacoffee

Dapat dikatakan kopi Mamasa telah membuktikan mengapa mampu mendapat skor di atas rata-rata, karena kopi ini dapat disajikan dengan teknik apapun dan tetap menampilkan rasa yang enak.

Menjadi idola baru di kalangan pecinta kopi, Kopi Mamasa juga ikut di ekspor kebeberapa negara seperti Belanda dan juga Saudi Arabia. Untuk dijual secara lokal. 

Para penikmat kopi dapat membeli melalui beberapa toko online dengan kisaran harga Rp90.000 – 135.000. 

Bahkan kini beberapa kedai kopi ikut serta memperkenalkan Kopi Mamasa kedalam menu andalan yang layak untuk dicoba. Salah satunnya Sambabo kopi yang imemperkenalkan Arabika Mamasa Sipai. [*]

Penulis : Alit Sanitha Editor : Fatkhurrohim

Fatoer Doang

Leave a Comment

Recent Posts

Ampas Kopi, Terbukti Efektif Basmi Jentik Nyamuk

WARTAKOPI.com – Jakarta. Nyamuk terus menjadi ancaman serius di Indonesia, terutama dengan meningkatnya kasus penyakit… Read More

3 weeks ago

Malam Puncak JICC 2024 Beri 10 Penghargaan di AKSI-SCAI Awards

WARTAKOPI.com – Jakarta. Jakarta International Coffee Conference (JICC) 2024 sukses diselenggarakan selama tiga hari penuh… Read More

4 weeks ago

Mandiri Jakarta Coffee Week Kembali Digelar Selebrasi Perkembangan Industri Kopi Spesialti Indonesia

WARTAKOPI.com – Jakarta. Mandiri presents Jakarta Coffee Week atau Jacoweek 2024, festival tahunan yang menjadi… Read More

4 weeks ago

Tiga Perempuan Pegiat Kopi di JICC 2024 Bahas Isu Industri Kopi dan Berkelanjutan

WARTAKOPI.com – Jakarta. Memasuki hari ke-2 penyelenggaraan, Rabu, (23/10/2024), Jakarta International Coffee Conference (JICC) menggelar… Read More

4 weeks ago

Jakarta International Coffee Conference 2024: Pusat Kolaborasi Industri Kopi Global

WARTAKOPI.com – Jakarta. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta kembali memberikan dukungan… Read More

1 month ago

Buka di Jakarta, Hario Cafe Tokyo Tawarkan Sensasi V60 Experience dan Bar Takeover

WARTAKOPI.com – Jakarta. Menandai grand opening Hario Cafe Tokyo di Jakarta, menggelar Bar Takeover Bersama… Read More

3 months ago