Categories: ArtikelHeadline

Selama Covid-19, Cupping Coffee Alami Perubahan dan Adaptasi

wartakopi.com – Jakarta. Para profesional kopi, dapat menghabiskan waktu berjam-jam di ruang cupping Coffee. Ini adalah suatu pengalaman komunal. 

Mereka bergantian mencelupkan sendok ke dalam server, kemudian menyeruput dan selanjutnya mengevaluasi kopinya. Meskipun ini lazim memasukan sendok ke dalam air untuk kemudian membilasnya.

Baca Juga : 4 Alasan Kenapa Kalian Lebih Baik Menyeduh Kopi Sendiri di Rumah

Praktik cupping tradisional seperti ini menyisakan ruang demi perbaikan ketika akan di evaluasi dalm sudut pandang sanitasi.

Pada pertengahan tahun 2020, dilihat dari sudut pandang pandemi Covid-19 praktik sanitasi ini akan lebih diperhatikan dari sebelumnya.

Ini tidak mengejutkan, para profesional kopi pasti akan merubah protokol Cupping Coffee.

Cupping Coffe Berevolusi

Bulan Maret 2020 lalu, The Specialty COffee Association (SCA) merilis modifikasi protokol cupping dengan melibatkan para cupper.

Berikut ini adalah cuplikan bagaimana profesional kopi berevolusi melakukan beberapa pendekatan cupping selama bulan Mei 2020 lalu.

Terkait pandemi, pada bulan Maret 2020 lalu, The Specialty COffee Association (SCA) merilis modifikasi protokol cupping dengan melibatkan para cupper.

Baca Juga : Cafec Meluncurkan Filter Kertas Khusus Hasil Roasting

Mereka menggunakan sendok untuk mengambil sampel dari gelas masing-masing untuk kemudian dicicipi. Dengan demikian para cupper tidak mencelupkan sendok bekas mereka ke dalam sampel yang sama.

Peter Giuliano, Kepala Riset SCA mengatakan, dirinya mendengar banyak cupper di musim semi ini menggunakan protokol baru.

Manual Brew Alat Menilai Kopi

Manual brew benar-benar dapat sebagai pengganti cupping yang dapat digunakan dalam kelompok besar.

Akan tetapi Peter pun menemukan bahwa metode seduh kopi manual brew meningkat popularitasnya sebagai alat menilai kopi.

Baca Juga : Pengen Jadi Home Brewer, Ini Alat Seduh Wajibnya

“Dalam banyak hal, kami menyadari bahwa manual brew benar-benar dapat sebagai pengganti cupping yang dapat digunakan dalam kelompok besar,” terang Peter.

Dan ini sebenarnya kata Peter, memiliki beberapa keuntungan yang berbeda, termasuk mencicipi kopi yang diseduh oleh pelanggan, lebih menyerupai pengalaman ke konsumen. [*]

Fatoer Doang

Leave a Comment

Recent Posts

Buka di Jakarta, Hario Cafe Tokyo Tawarkan Sensasi V60 Experience dan Bar Takeover

WARTAKOPI.com – Jakarta. Menandai grand opening Hario Cafe Tokyo di Jakarta, menggelar Bar Takeover Bersama… Read More

3 weeks ago

Toko Kopi Manusia Hadirkan “Kopi Jos”: Merasakan Keunikan Kopi Khas Yogyakarta

WARTAKOPI.com – Jakarta. Toko Kopi Manusia memperkenalkan menu istimewa baru, "Kopi Jos", yang merupakan salah… Read More

3 months ago

Tantangan dan Langkah Terpadu Menghadapi Peraturan EUDR Industri Kopi

WARTAKOPI.com – Jakarta. Dalam dua tahun belakangan ini masyarakat petani penghasil komoditas kehutanan semakin risau dengan… Read More

4 months ago

Starbucks Indonesia dan The Starbucks Foundation Berikan Donasi Rp5 Miliar ke Masyarakat Gaza

WARTAKOPI.com – Jakarta. Starbucks Foundation dan mitra pemegang lisensi Starbucks, PT Sari Coffee Indonesia, memberikan… Read More

4 months ago

Starbucks Ajak Pelanggan Sumbangkan Bibit Pohon Kopi ke Petani

WARTAKOPI.com – Jakarta. Untuk lebih menyemarakkan Bulan Bumi, Starbucks juga menyelenggarakan kampanye #ATeamEffort dengan mengajak… Read More

5 months ago

Rayakan Earth Month Starbucks Ajak Pelanggan Gunakan Barang Daur Ulang

WARTAKOPI.com – Jakarta. Bulan April selalu diperingati sebagai Bulan Bumi atau Earth Month. Tahun ini,… Read More

5 months ago