Bincang Akhir Tahun Tentang Diplomasi Kopi Indonesia
Disarankan agar ketika memasarkan kopi dalam suatu pameran internasional, Indonesia tidak saja menawarkan kopi dalam jumlah banyak tetapi juga kualitas yang istimewa. Itu akan menjadi pegangan buyers dan calon importir di luar negeri.
Selanjutnya juga disampaikan oleh Daroe bahwa misi dan peta jalan (roadmap) yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan eksportir Indonesia harus disebarkan melalui Perwakilan RI di luar negeri.
Kopi Indonesia tidak bisa lagi dilihat dari murahnya, tetapi dari value atau nilainya. Kopi luwak harganya paling mahal di dunia tetapi valuenya kecil.
Hal ini mengingat masalah kelangsungan hidup luwak itu sendiri yang keseimbangan alamnya bisa terganggu. Jadi bagaimana menggunakan kopi sebagai warisan dunia. Kopi juga dibutuhkan dalam keanekaragaman hayati.
Hal ini tentu selaras dengan tujuan Pemerintah untuk membuat balance antara ekonomi dan lingkungan. Selanjutnya diskusi juga membahas beberapa performance Kopi terkait diplomasi kopi baik dari Perwakilan RI maupun Pusat.