Testimoni

Cerita Dibalik One Shot Espresso

“Apa baristanya salah?. Mungkin bisa saja salah. Tapi yang harus dicatat bahwa barista hanyalah aktor yang mendapat porsi 10 persen dari keseluruhan proses kopi yang tersaji sampai ke tangan kalian. Ada 90 persen di luar kuasa barista, mulai dari menanam, memetik, prosesing kopi, hingga roasting,” urainya.

Dari one shot espresso pun Benny mengaku mulai belajar beragam rasa dan karakter kopi dan menjadikan tubuhnya sendiri sebagai indikatornya.

Baca Juga : Hingga Sekarang Secangkir Espresso di Italia Hanya 1 Euro, Ini Ceritanya

“Saya mempelajari kopi dari yang basic-basic-nya dulu, seperti melalui indera perasa alias lidah terlebih dahulu untuk menemukan karakter rasa missal jenis Arabika cenderung kemana, pun begitu dengan jenis Robusta cenderung kemana,” rinci Benny.

Kopi Cocok Dinikmati di Daerahnya

Buat saya, kopi itu cocok untuk dinikmati di tempat itu (daerah asal kopi).

Setelah yang basik telah dipelajarinya ia pun melengkapi diri literasi kopinya dengan membaca dan berselancar di dunia maya.

Baca Juga : 3 Varian Espresso Ini Dijamin Bikin Melek dan Ketagihan

“Saya mencari informasi sendiri, saya gali sendiri, kemudian saya uji sendiri, dan akhirnya kembali pada diri sendiri. Dari situ pun saya tidak bisa ngomong bahwa kopi itu enak, kopi itu nikmat. Tapi buat saya, kopi itu cocok untuk dinikmati di tempat itu (daerah asal kopi),” tambahnya lagi antusias.

Leave a Reply

Verified by ExactMetrics