Ini Pentingnya Tracebility bagi Produk Kopi Ekspor Indonesia
Hasil yang Diperoleh dengan Teknologi
PT Alko menerapkan konsep tranparansi dari hulu ke hilir dengan di dukung teknologi blokchain tracebility sehingga konsumen mengetahui dari mana sumber kopi yang di minum serta siapa petaninya secara riil.
Pada tahun 2021 PT Alko mensupply Starbucks AS sebesar 300 ton. Diteruskan dengan Royal Coffee USA, Perancis Cafe 60 ton, Norwegia dan Selandia Baru, Australia, Malaysia, Singapura dan Italia.
Baca Juga : Serunya ”Fun Roasting” Bersama Sakha Cofee Roastery di Cotta Coffee
Bulan lalu April 2022 sebanyak 8 (delapan) ton biji kopi arabika yang ditanam warga di Solok Selatan diekspor ke Jepang. Ini merupakan realisasi dari komitmen PT. Alko Sumatra dalam membina petani dan menyediakan pasar ekspor kopi.
Suryono mengatakan kegiatan tersebut merupakan ekspor perdana Alko dari pelabuhan teluk Bayur Padang ke Jepang yang mana kontrak Alko dan saka no tochu co sebanyak 150 ton.
Suryono menambahkan bahwa selain menjembatani petani dengan market, saat ini PT. Alko tengah mengembangkan teknologi blokchain. Melalui mekanisme blokchain, kata Suryono, konsumen bisa tahu perjalanan kopi, mulai dari asalnya hingga sampai di kedai kopi. “Konsumen bisa tahu keaslian kopi, ditanam oleh siapa, ditanam di daerah mana dan bahkan sampai ke informasi kapan buah kopi dipanen,” kata Suryono.
Baca Juga : Menuju Ekosistem Kopi Indonesia yang Berkelanjutan
“Dengan adanya teknologi blokchain ini, pembeli percaya kepada kita untuk memproduksi kopi. Ini adalah upaya dalam transparansi produksi kopi sehingga keaslian kopi terjamin,” kata Suryono.