Pentingnya Diplomasi Kopi untuk Memperjuangkan Kepentingan Indonesia
Di tingkat Pusat Kemlu telah membentuk INA-Access sejak 2021. INA-Access ini merupakan platform digital oleh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia.
“Ini adalah platform digital sebagai media berdagang. Pemanfaatan platform digital merupakan langkah yang adaptif bagi UMKM kita,” ujar Bagas.
Baca Juga : Coffee Bar & Eatery M5258: Racikan Minuman Kekinian di Kawasan Malioboro
Keberhasilan Kemlu mempromosikan INA-ACCESS juga mendapat apresiasi dari para pebisnis dan peneliti kopi. Bahkan instansi pemerintah lain juga mengakui nilai strategis dari INA-ACCESS mengingat sistem ini mampu mengintegrasikan perdagangan, turisme dan investasi. Hasilnya dapat dilihat langsung tanpa membuang waktu dan jauhnya jarak.
Platform INA-Access telah menghasilkan nilai US$16,57 Juta untuk forum bisnis Indonesia-Latin Amerika. Disamping itu terjadi transaksi lainnya untuk forum bisnis Indonesia-Eropa sebesar US$57,2 juta. Sedangkan untuk bisnis Indonesia-Eropa Timur dan Tengah senilai US$3.1 Juta.
Dalam diskusi yang dipandu dosen jurusan HI, Ludiro Madu, SIP, MSI pertemuan juga mengadakan kesempatan tanya-jawab narsum dengan para mahasiwa.
Umumnya yang ditanyakan adalah kerjasama antar instansi pemangku kepentingan dan hambatan perdagangan. Ada juga yang menanyakan kaitan antara politik luar negeri dengan diplomasi kopi.
Baca Juga : Workshop Coffeepreneur: Cara Menggerakan Kewirausahaan yang Berkelanjutan
“Kuncinya cuma satu. Antara lain melalui kolaborasi dan kreativitas antara para pelaku diplomasi dg instansi pemerintah terkait, pebisnis dan lembaga riset”, kata Bagas Hapsoro di depan 120 mahasiswa yang mengikuti diskusi secara langsung (offline).