Diplomasi Kopi

Perlunya Mengadaptasi Teknologi E-Commerce bagi Keberlangsungan Pelaku Bisnis Kopi Dimasa Pandemi

Berikutnya adalah ketelusuran (traceability). Dengan sistem blockchain, konsumen dapat mengakses asal-usul biji-biji dengan serangkaian informasi yang dibuat untuk mereka. 

Yang perlu dilakukan cukup memasukkan kode QR pada produk kopi tersebut. Informasi penting dapat dinilai di seluruh rantai pasokan dengan menampilkan etalase petani di platform untuk memungkinkan pembeli terhubung dengan petani. 

Baca Juga : Dimasa Pandemi Covid-19, Saatnya Roaster Meningkatkan Keahliannya

Yang terakhir adalah mencari pasar atau demand yang membutuhkan kopi. Karena kopi kita juga mendapat tempat di pasar AS, ada baiknya kita mengetahui demand atau kebutuhan pasar. 

Tak dapat dipungkiri, marketplace turut mendongkrak penjualan para pelaku bisnis kopi tanah air di tengah pandemi Covid-19.

Menurut pengusaha Indonesia yang mengekspor kopi ke AS, Ivan Hartanto, importir kopi AS selalu memprioritaskan kualitas, setelah itu baru jumlah.

Baca Juga :  Kisah Kopi Ethiopia yang Tidak Terungkap

Pendekatan dan inovasi yang dilakukan perusahaan Belift Coffee pimpinan Ivan memang beda. Ia memperkenalkan kopi Indonesia melalui program catering kopi bagi perusahaan dan pekerja kantoran di San Francisco. 

Leave a Reply

Verified by ExactMetrics