wartakopi.com – Jakarta. Setelah kopi menjadi gaya hidup kaum urban. “Gibah” tentang kopi itu menjadi hal yang menarik. Selain menjadi topik gibah menarik kopi pun tak pernah kehilangan trending untuk dikulik. Termasuk seperti mau mebeli kopi.
Di tengah gempuran beragam beragam brand kopi, para penikmat biji berwarna cokelat legam ini pun harus pandai memilah dan memilih jenis kopi yang akan dikonsumsinya.
Baca Juga : Bingung Harus Milih Beli Kopi Bubuk atau Kopi Biji? Ini Solusinya
Meski terkesan sepele, namun jika salah pilih sejak awal membeli kopi akan terasa sayang jika di diamkan untuk waktu yang lama. Karena aroma dan citarasa akan berubah.
Yuk, kita gibahin cara membeli kopi yang sesuai karakter dan kebutuhan kita sebelum disajikan sesuai selera kita.
Ada beberapa jenis kopi yang perlu kita gibahin terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk masuk dalam keranjang belanjaan dan menjadi pajangan di mini kedai dapur kita. Ada 3 jenis yang harus masuk list bahan gibah, Kopi Arabika, Kopi Robusta dan Kopi Blend.
Untuk mencari referensi gibah secara detail tentang jenis kopi ini bisa cari source di google. Banyak literasi yang disajikan oleh google perihal 3 jenis kopi tersebut yang saat ini banyak di jual pada marketplaces.
Baca Juga : Kopi Dapat Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasan dari Ahli Gizi
Kami akan mencoba memberikan ilustrasi general terkait kopi Arabika dari sisi karakter. Kopi jenis Arabika ini memiliki karakter tingkat keasaman atau acidity yang kuat. Flavor-nya pun sangat kaya. Sangat cocok untuk penikmat kopi spesialti dengan teknik seduh seperti V60.
Kopi Robusta, memiliki karakter rasa yang cenderung pahit atau strong. Robusta banyak diaplikasikan pada jenis minuman seperti espresso dan cappuccino. Sebab, ketika ditambah dengan susu masih tetap kuat rasa kopinya.
Sedangkan Kopi Blend bukanlah jenis kopi. Blend merupakan campuran antara kopi Arabika dan Robusta. Namun Blend menjadi bahan gibah utama para penikmat kopi karena mereka menemukan komposisi yang pas jika Arabika dan Robusta dipadukan.
Setelah puas gibah untuk jenis kopi, bahan gibah selanjutnya adalah kopi bubuk apa kopi biji. Dua pilihan gibah ini pun sebenarnya hal yang berbeda. Cuma menjadi penting di gibahin karena memiliki peruntukan yang berbeda ketika akan di simpan dalam waktu yang lumayan lama.
Kopi bubuk akan lebih tepat jika langsung dikonsumsi. Bukan untuk disimpan baru kemudian dikonsumsi. Kopi bubuk yang baik adalah kopi bubuk yang dihasilkan dari biji kopi yang tidak cacat. Cuma, kita tidak tahu apakah kopi yang telah menjadi bubuk itu berasal dari biji kopi berkualitas.
Baca Juga : 4 Mitos Pendekatan Khusus antara Petani dan Perusahaan Roasting Kopi Indonesia
Kopi biji adalah salah satu opsi paling masuk akal untuk mengetahui kualitas awal bahwa kopi yang kita beli adalah kopi yang sempurna tidak cocok secara fisik, tidak menemukan lubang atau bopeng yang diakibatkan oleh hama.
Ketika hasil gibah memutuskan memilih kopi biji maka ada satu hal yang dituntaskan dalam gibah ini yaitu membeli grinder atau mesin kopi untuk menggiling kopinya. Pilihan grinder pun sangat beragam mulai dari jenis, merek dan harga. Tinggal disesuaikan dengan kantong kita.
Sebagus apa pun roasting kopinya, sebaik apa pun single origin yang didapat akan menjadi unfaedah jika digunakan melebihi tenggat waktu yang semestinya. Sebab kopi yang telah di roasting memiliki waktu terbaik untuk diseduh kemudian disajikan.
Baca Juga : 4 Alasan Kenapa Kalian Lebih Baik Menyeduh Kopi Sendiri di Rumah
Waktu terbaik menggunakan kopi setelah di roasting adalah 45 hari. Dalam rentang waktu tersebut kopi yang telah di roasting mampu menghasilkan aroma yang maksimal dan segar.
Bukan berarti pula jika melewati waktu tenggat tersebut tidak layak. Masih tetap layak, namun tidak menemukan rasa sejatinya dari kopi yang kita pilih. Penjual kopi yang baik, mereka akan mencantumkan tanggal kapan di roasting.
Untuk gibah di bab ini kalian harus memiliki jam terbang. Sebab ini terkait dengan kebiasaan kalian mencecap kopi. Bagi yang telah terbiasa menyeduh di rumah pasti paham akan kebutuhan asupan kopi dalam tubuhnya.
Misalnya, jika dalam sehari kalian mencecap kopi sebanyak 2 kali. Kemudian dalam sehari menyeduh kopi menghabiskan 20 gram kopi maka dalam sehari akan menghabiskan 40 gram itu artinya dalam sebulan menghabiskan 1200 gram.
Baca Juga : Mengenal 3 Metode Proses Pengeringan Kopi
Setelah mengetahui seberapa banyak kebuthan kopi dalam sebulan maka kalian akan mengetahui berapa banyak uang yang akan dikeluarkannya. Itu pun masih tergantung single origin kopi mana yang akan kalian pilih.Sekedar saran dari kami, rajin-rajin menyambangi instagram atau marketplace.
Sebab, mereka kerap sekali mengeluarkan promo yang menarik. Dengan demikian kalian akan mendapatkan harga istimewa dan mencecap kopi pun tidak harus menjadi barang mahal. [*]
WARTAKOPI.com – Jakarta. Nyamuk terus menjadi ancaman serius di Indonesia, terutama dengan meningkatnya kasus penyakit… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Jakarta International Coffee Conference (JICC) 2024 sukses diselenggarakan selama tiga hari penuh… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Mandiri presents Jakarta Coffee Week atau Jacoweek 2024, festival tahunan yang menjadi… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Memasuki hari ke-2 penyelenggaraan, Rabu, (23/10/2024), Jakarta International Coffee Conference (JICC) menggelar… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta kembali memberikan dukungan… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Menandai grand opening Hario Cafe Tokyo di Jakarta, menggelar Bar Takeover Bersama… Read More
Leave a Comment