Headline

Membawa Marwah Jogja Coffee Week ke Mancanegara

WARTAKOPI.com – Yogyakarta. Pesta Kopi Yogyakarta berakhir kemarin malam. Ribuan pengunjung dari berbagai daerah berdatangan ke gedung Jogja Expo Centre (JEC). Ada juga turis Eropa, AS dan Jepang mencari dan mencicipi kopi Indonesia dari berbagai jenis dan pelbagai rasa.

Baca Juga : Kopi Spesialti Menjadi Salah Satu Prioritas Diplomasi Ekonomi Indonesia

Sempat vakum dua tahun akibat pandemi, Komunitas Kopi Nusantara bekerja sama dengan Media Link, menggandeng Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Daerah Istimewa Yogyakarta, Jogja Expo Center selenggarakan Jogja Coffee Week (JCW) yang berlangsung pada 2-6 September 2022.

Yang saya catat adalah upaya panitia untuk memberi kesempatan kepada para pemangku kepentingan untuk berinteraksi via talkshow. Ini bukan diskusi, debat, bubar jalan dan tidak tahu kemana bersinergi setelah ini.

BAca Juga : Ini Peluang Ekspor Kopi Spesialti Indonesia ke Swedia

Untuk membuat evaluasi yang jujur tentu kita harus memulai dari dimana posisi kita di ”dunia persilatan” kopi? Kemudian apa kelemahan di hulu, koordinasi di tingkat pelaksanaan dan setelah itu baru masalah promosi ekspor di mancanegara.

Terus terang laporan dari lembaga riset tentang kopi mengharuskan kita lebih waspada terhadap produktivitas tanah pertanian kopi di Nusantara. Betapa tidak? produktivitas kopi kita relatif masih rendah. Indonesia dengan luas lahan perkebunan kopi seluas 1.250.452 hektare (ha) menghasilkan 762 ribu ton kop per tahun.

Baca Juga : Ini Pentingnya Tracebility bagi Produk Kopi Ekspor Indonesia

Sementara itu Brazil 3,80 juta ton dengan lahan 1,87 juta ha, Vietnam 1,74 juta ton dengan lahan 618,8 ribu ha dan Kolombia 858 ribu ton dengan lahan seluas 776,3 ribu ha. Produktivitas kopi Indonesia tahun 2020 adalah 811 kg/ha (di bawah produktivitas Brasil: 2.038 kg/ha, Vietnam: 2.811 kg/ha, dan Kolombia: 1.105 kg/ha.)

Leave a Reply

Verified by ExactMetrics