Begini Cara Operasi Mesin Maestro Coffee Roaster Menjawab Isu Karbon di Industri Kopi
WARTAKOPI.com – Jakarta. Isu lingkungan seperti karbon mendapat perhatian khusus dari produsen mesin roasting kopi dengan merek dagang Maestro Coffee Roaster. Selain menjadi isu lingkungan, karbon pun ternyata membawa dampak negatif untuk kesehatan para penikmat kopi dikemudian hari.
Untuk itu, Maestro Coffee Roaster mengeluarkan edisi khusus mesin roasting kopi untuk mengikis proses karbonasi saat diroasting. Sebagai produsen mesin kopi, Maestro melihat proses karbonasi yang terjadi karena distribusi antara oksigen dan gas tidak setabil.
Baca Juga : Mengulik Mesin Kopi Buatan Maestro Coffee Roaster
Sugiarto, CEO Maestro Coffee Roaster saat dijumpai dalam pameran Jogja Coffee Week belum lama ini menjelaskan, mesin roasting kopi ini dibuat untuk mengikis proses karbonasi. Dan ini sekaligus untuk menjawab terkait isu penting di industri roaster.
“Kita sebagai engineering tidak ingin kopi sepesialti yang ditangani sangat baik dari saat proses penanaman sampai panen oleh petani kemudian dirusak oleh zat karbon yang mampu mengintervensi rasa, dan aroma sejatinya. Bahkan, jangan sampai ke penikmat kopi justru menimbulkan penyakit,” terangnya.
Pria yang akrab disapa dengan Giar ini menambahkan, terjadinya proses karbon saat roasting bermula dari proses pembakaran yang tidak sempurna.
Baca Juga : Maestro Coffee Roaster : Memiliki Kecepatan Roasting 10 Menit
Selama ini, proses pembakaran kopi masih mengadopsi cara lama yaitu mengandalkan suhu udara sekitar dan bahan bakar yang digunakan. Artinya, ketika suplai udara atau oksigen tidak stabil maka gas yang menjadi bahan bakar tidak terurai secara sempurna dan ini menjadi karbon kemudian menempel di dinding kopi saat diroasting.
“Cara-cara ini masih konvensional. Ibarat motor masih menggunakan karburator. Belum injection. Untuk mengurai masalah ini perlu terobosan teknologi terbaru agar suplai oksigen dan gas sebagai bahan bakar ini stabil,” urainya.
Baca Juga : Roasting Kopi, Teknik Penentu Dibalik Rasa dan Karakter Kopi
Giar kembali menambahkan, untuk mesin Mastro Coffee Roaster edisi khusus ini telah membenamkan teknologi terbaru yang diadopsi dari negara Turki yait Premix Burner. Teknologi ini diciptakan oleh seorang professor dari negara tersebut.
“Teknologi Premix Burner ini, mampu mengukur komposisi antara oksigen dan gas secara presisi melalui komputer. Jadi, sudah tidak lagi mengacu pada kondisi udara di lingkungan sekitarnya,” rincinya.
Baca Juga : 3 Alasan Mengapa Kedai Kopi Kalian Harus Meroasting di Sakha Coffee
Cuma, yang harus diakui bahwasannya teknologi ini masih harus di impor dari Turki. Alhasil, berpengaruh pada harga jual mesin, pasokan materialnya pun jadi lama. Untuk itu kedepannya, Maestro Coffee Roaster sedang membuat versi lokalnya. Agar pelaku bisnis roaster bisa mendapatkan harga yang lebih murah, after sales dan perawatannya pun lebih cepat tertangani.
“Jujur saja, ada ada beberapa komponen dari teknologi tersebut yang dikunci. Artinya si distributor harus dipaksa membeli kesana dan harganya pun lumayan mahal karena harus memakai kurs mata uang disana,” pungkas Giar.
Baca Juga : Sakha Coffee, Mebuka Jasa Roasting Agar Penikmat Kopi Mendapat Harga Terjangkau
Ini pentingnya, kenapa Maestro Coffee Roaster harus bisa memproduksi versi lokalnya agar kelebihan rupiah yang dikeluarkan dapat dinvestasikan dalam bentuk fitur-fitur lain di mesin kopi, sehingga Indonesia kedepannya memiliki mesin roasting kopi yang tak kalah kualitasnya dengan produsen dari Italia maupun Amerika. [*]
- Editor : Fatkhurrohim