wartakopi.com – Jakarta. Kawaki Roastery, merupakan toko roasting kopi yang berada di Pasar Santa, Lt. Basement Blok AKS 56-57, Jl. Cipaku 1, Jakarta Selatan, mulai beroperasi di tahun 2018.
Meski dibuka baru 2 tahun lalu, tapi sang pemilik toko Rico dan Alma berasal dari keluarga dan pebisnis yang telah puluhan tahun mendalami seluk beluk kopi di Toraja, Sulawesi Selatan.
Baca Juga : Kawaki, Memainkan Peran Kelas Menengah Penikmat Kopi
Dalam menjalankan bisnis kopinya, pasangan suami istri yang masih muda ini mengusung falsafah “Semua Orang bisa Menikmati Kopi Spesialti dengan Harga yang Terjangkau”.
Falsafah bisnis ini benar-benar mereka terapkan ke para pelanggannya. Setrategi bisnis pemasaran secara online dan offline pun mereka adopsi agar produknya dapat menjangkau ke seluruh pelosok negeri. Tidak hanya di Jakarta.
Hasil “Gibah” (wawancara) beberapa hari lalu dengan Kawaki menyimpulkan bahwa, jika kalian penikmat kopi, sedang belajar kopi, mau berbisnis kopi, tak ada salahnya sowan ke Kawaki roastery. Berikut alasannya.
Besar dari keluarga penikmat, pecinta dan pebisnis kopi, pemilik Kawaki diajarkan secara detail tentang quality control setiap green bean yang dipasok oleh para suplayer langgannya. Terlebih lagi bean yang berasal dari Toraja.
Bagi Kawaki, kualitas bean yang bermutu tinggi adalah hal yang tidak dapat ditawar lagi. Untuk itu, mereka pun sangat selektif dalam memilah dan memilih green bean sebelum di proses ke rmesin oasting.
Baca Juga : Membanggakan, Kopi Toraja Asong Raih Medali di Australia International Coffee Awards 2020
Untuk itu, beberapa pemasok kopi dari daerah yang masuk ke Kawaki jika tidak memenuhi standarnya pun dengan tidak mengurangi rasa hormat dikembalikan lagi ke daerah asalnya.
Rico menegaskan, upaya tersebut untuk mempertimbangkan para penikmat kopi yang benar-benar paham secara detail tentang kopi. “Profil pelanggan kami sangat beragam, ada yang pendekar (Ahli) kopi, baru belajar, hingga yang pura-pura paham kopi,” tambahnya.
Kawaki mempunyai brand support yait Co & Friend. Lokasinya bersandingan persis dengan lapak Kawaki. Co & Friend ini dimaksudkan untuk sebagai “Laboratorium” dalam arti menguji atau ingin mengetahui rasa kopi yang akan dibeli para pelanggannya.
Baca Juga : Bingung Harus Milih Beli Kopi Bubuk atau Kopi Biji? Ini Solusinya
Dijelaskan oleh Rico, mulanya Co & Friend ini untuk membuat kopi susu kekinian. Ternyata seiring jalan malah menjadi tempat untuk mensuport keberadaan Kawaki.
“Ini salah satu support marketing juga sih ketika ada pelanggan yang ingin mengambil kopi dalam jumlah banyak dan meyakinkan rasa kopi yang mereka beli. Serta bereksperimen kopi yang mereka beli dapat diaplikasikan dengan bahan pendukung lain seperti di tembah susu akan seperti apa rasanya,” urai Rico.
Baca Juga : Nespresso Telah Memperluas Program Pengadaan Kopi di Kolombia
Selain itu, Co & Friend pun sekarang menjadi tempat untuk mencoba perbandingan bean lain dengan bean dari Kawaki. “Jika ternyata bean dari Kawaki lebih bagus, maka pelanggan langsung order sekalian dalam jumlah banyak. Istilah kita itu tuker bean,” pungkas Rico.
Menariknya lagi ketika belanja kopi di Kawaki ada dua pilihan yang akan didapat. Pelanggan boleh memilih kopi Spesialti atau kopi Komersial. Kopi spesialti selama ini marketnya itu para penikmat kopi yang idealis. Maka harganya mahal, karena bean yang digunakannya pun sangat pilihan.
Baca Juga : Simak 4 Topik Gibah Menarik Seputar Membeli Kopi
Sedangkan kopi komersial ini adalah penikmat kopi di bawah spesialti dan diatas sedikit penikmat kopi kekinian yang cenderung simpel. Harganya pun di bawahkopi spesialti. Tapi perlakuan memilih bean kopi komersial ini sama ketatnya dengan kopi spesialti.
Untuk kopi spesialti, Kawaki boleh dibilang “Jago”-nya kopi dari Toraja. Bahkan, salah satu kopi spesialti dari Kawaki, Toraja Asong meraih medali perunggu dalam kompetisi “Australia International Coffee Award (AICA) 2020 yang diikuti lebih dari 100 roastery dari seluruh dunia.
Sementara itu kopi komersial dari Kawaki ragamnya banyak dan berasal dari beberapa unggulan penghasil kopi seperti Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi, Papua, dan lainnya kecuali kopi dari Kalimantan yang belum masuk. [*]
WARTAKOPI.com – Jakarta. Nyamuk terus menjadi ancaman serius di Indonesia, terutama dengan meningkatnya kasus penyakit… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Jakarta International Coffee Conference (JICC) 2024 sukses diselenggarakan selama tiga hari penuh… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Mandiri presents Jakarta Coffee Week atau Jacoweek 2024, festival tahunan yang menjadi… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Memasuki hari ke-2 penyelenggaraan, Rabu, (23/10/2024), Jakarta International Coffee Conference (JICC) menggelar… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta kembali memberikan dukungan… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Menandai grand opening Hario Cafe Tokyo di Jakarta, menggelar Bar Takeover Bersama… Read More
Leave a Comment