Cup of Excellence, Ajang Prestisius bagi Petani Kopi Agar Mendapat Pengakuan Dunia
Disebutkan pula beberapa kendala dari mancanegara. ”Saat ini terdapat persyaratan di beberapa negara misalnya kandungan yang bisa diterima di negara tersebut seperti toxic dan pestisida untuk tanaman organik,” ungkap Didi.
Baca Juga : 4 Mitos Pendekatan Khusus antara Petani dan Perusahaan Roasting Kopi Indonesia
Namun disebutkan bahwa mulai Juli 2021 ini Indonesia menandai dengan rebound yang cukup baik. ”Kinerja kita yang ekspor non-migas termasuk kopi meningkat dengan tajam. Ekspor kita naik dari 155.100 (2020) menjadi 160.000 ton (2021),” urai Didi.
COE Mendapat Dukungan Penuh Kemenlu
Sementara itu Tim Diplomasi Kopi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Dubes Bagas Hapsoro menyampaikan bahwa penyelenggaraan Cup of Excellence 2021 di Bandung ini didukung oleh Kemlu.
Baca Juga : Ini Hasil Konkrit dari Pengelolaan Produk Kopi Spesialti Indonesia ke Luar Negeri
“Sebagai bagian dari upaya promosi ekspor ke luar negeri, Kemlu dan Perwakilan RI di luar negeri senantiasa mengeksplorasi dan menggarap “niche market” untuk kopi spesialiti khususnya kopi arabika yang harganya stabil, tidak pernah turun,” ujar Bagas.
Dengan luas areal kopi di Indonesia sebesar 1,5 juta Hektar, dan jumlah petani yang terlibat sebesar 1-1,5 juta petani, Indonesia berhasil meningkatkan produktivitas kopi spesialti.