Fenomena Kedai Kopi Milenial di Indonesia
wartakopi.com – Jakarta. Setiap negara memiliki karakteristik dan budaya yang berbeda-beda. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan karakteristik masyarakat yang cenderung hedonis serta gemar mengikuti perkembangan jaman.
Seiring dengan bertumbuhnya perekonomian di negara ini, beberapa budaya yang melekat kini dijadikan lahan penghasil uang.
Budaya yang dimaksud adalah budaya minum kopi sembari berkumpul dengan kerabat maupun rekan bisnis.
Mengapa ini disebut dengan budaya? Hal ini dikarenakan kebiasaan minum kopi di pagi, sore atau malam hari dilakukan oleh berbagai kalangan tanpa membedakan strata ekonomi, sosial maupun usia.
Jika dahulu minum kopi cukup dilakukan di teras rumah berlahan beralih menuju ke warung kopi yang terletak di pinggir jalan.
Kemudian berkembang kembali dengan masuknnya beberapa kedai kopi dengan brand asal luar negeri yang berjajar di pusat perbelanjaan.
Kebiasaan menyeruput kopi yang biasanya dilakukan oleh pria kini mulai nyaman dinikmati pula oleh wanita di brand tersohor tersebut.
Masuk ke tahun 2015 kopi berada di era keemasan, kopi kini mampu menjadi minuman wajib bagi para generasi millenial dengan kisaran umur dibawah 20 tahun.
Bukan tanpa sebab, kopi yang awalnya memiliki cita rasa pahit legit dikreasikan sedemikian rupa guna memanjakan selera para kaum muda ini.
Layak disebut pelopor berikut deretan kedai kopi yang menjadi favorit para generasi millenial.
Kopi Janji Jiwa
Lahir di tahun 2018 Janji Jiwa mengklaim sebagai brand kopi kekinian yang paling banyak diminati oleh generasi milenial.
Bagaimana tidak, berawal dari hanyak dapat menjual sebanyak 10 cup perhari, kini kedai kopi yang didirikan oleh Billy Kurniawan ini telah memiliki 700 outlet diseluruh Indonesia dan berhasil menjual 5 juta cup per harinnya.
Dimulai dari keinginan untuk membuat brand kopi lokal terbaik di Indonesia maka nama yang dipilih harus mengandung unsur Indonesia.
Selain dengan kreasi kopi yang bervariasi, strategi lainnya desain brand yang lekat dengan kehidupan anak muda di Indonesia.
Kopi Soe
Entah mengapa banyak owner kedai kopi di Indonesia selalu memberikan unsur filosofis dan romantis dalam setiap penamaan brand mereka. Tak terkecuali kopi SOE yang dilafalkan dengan ‘SU’.
Dalam filosofi jawa kuno ‘SU’ berarti baik, tentu sudah dapat dipahami sang founder mengiginkan kedai kopi ini dapat berkembang dengan baik.
Dengan konsep awal yang baik yaitu menyasar kepada para konsumen yang tidak gemar dengan kopi, brand ini memperkenalkan kopi susu yang dikombinasikan dengan gula merah dan juga sirup rum serta marie regal.
Sylvia Surya sebagai founder memantapkan konsep manajemen yang matang agar outlet ini mampu berkembang dengan standar yang mampu bersaing dengan para kompetitornya. Alhasil kini Kopi Soe pun telah tersebar lebih 100 kota di Indonesia.
Kopi Kenangan
Kopi merupakan minuman paling merakyat di Indonesia, semua orang dapat menikmatinnya dalam segala keadaan dan suasana. Bisa saja saat menikmati secangkir kopi lamunan kita melayang pada kenangan di masa lampau.
Konsep itulah yang dicoba ditangkap oleh Edward Tirtanata sebagai sang founder. Dengan sati misi yang sederhana yaitu ‘menulari’ kesukaan minum kopi terciptalah brand kopi kenangan dengan puluhan menu yang sedikit mengelitik.
Berjudul Kopi Kenangan Mantan yang terdiri dari single shot espresso ditambahkan gula aren dan susu segar mampu menjadi menu yang paling banyak diminati. Ada juga Kopi Mantan Menikah yang merupakan perpaduan kopi dan vanilla.
Dengan strategi menu yang unik ini brand ini mampu menjual ratusan cangkir perhari di satu outletnya. Kesuksesannya pun mampu membuat para investor asing memberikan pendanaan lebih dari 200 M.
Kopi Kulo
Meski mengaku bukan yang pertama kali sebagai pelopor kopi Avogatoatau percampuran antara satu shot espresso, jus alpukat dan es krim vannila namun brand ini nyatannya memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat.
Mengandalkan konsep delivery service, Kopi Kulo mampu memenuhi pesanan melalui jasa delivery service yang kini marak untuk digunakan.
Tetap ingin mengusung konsep coffe to go, kedai kopi Kulo membuktikan bahwa dengan mengandeng jasa delivery servicepenjualan dapat terus meningkat tanpa konsumen harus datang langsung ke outlet.
Kopi Lain Hati
Tidak bisa disalahkan jika kesuksesan satu brand kopi memunculkan brand kopi lainnya dengan ide yang hampir sama.
Namun begitulah persaingan, kreasi kopi seperti apa yang disajikan oleh barista akan kembali pada penilaina pasar dan penjualan.
Berusaha dengan kreasi baru dicoba oleh brand Kopi Lain Hati, kini di hitam pekat mencoba di ‘duet’ kan dengan daging buah durian.
Buah durian yang merupakan buah favorit masyakat Indonesia dijadikan magnet untuk mendongkrak penjualan kedai kopi ini. [*]
bisnis kuliner kopi bisa brtahan di pandemic?