wartakopi.com – Jakarta. Pernah mendengar kopi Jenis Liberika? Memang terdengar asing tidak seperti Arabika dan Robusta. Liberika juga merupakan salah satu varietas kopi yang pernah dibawa oleh bangsa Belanda saat masa penjajahan.
Namun, dibanding dengan dua varietas lainnya, Liberika memiliki karakteristik tanaman yang kurang cocok untuk dijadikan komoditas unggulan.
Baca Juga : Roasting Kopi, Teknik Penentu Dibalik Rasa dan Karakter Kopi
Meski dibawa oleh Bangsa Belanda, asal muasal kopi Liberika sebenarnya adalah dari tanah Afrika tepatnya dari daerah Liberia. Tanaman kopi ini memiliki ciri berbatang tinggi melebihi Arabika dan Robusta serta berdaun lebar dan menghasilkan sedikit buah.
Sering disebut dengan Coffea Cannefora awalnya kopi ini ditanam sebagai tanaman alternative dikarenakan terjadinnya kerusakan tanaman kopi Arabika serta Robusta olehhama.
Banyak ditemukan di wilayah Jambi dan kendal petani lokal menyebutnya sebagai kopi nangka. Disebut seperti itu karena kopi ini memiliki aroma yang tajam menyerupai aroma buah nangka, dan pohon kopi liberika menjulang tinggi hingga 9 meter menyerupai pohon buah nangka.
Bentuk biji buahnnya dua kali lebih besar dari biji kopi Arabika dan Robusta yaitu memiliki ukuran panjan sekita 7-155 mm. Meskipun ukurannya besar bobot buah keringnya hanya bisa digunakan sebanyak 10 persen saja.
Baca Juga : Satu Dalam Kopi, Kampanye Untuk Mendorong Perputaran Ekonomi Indonesia
Karena itu kopi Liberika dinilai bukan komoditas yang menguntungkan untuk perdaganngan.
Dikarenakan waktu masa panen yang lebih lama dari kedua varietas kopi unggulan, kopi Liberika biasannya hanya ditanam pada sela-sela tanaman kopi utama.
Pada masa panen, Kopi ini banyak dikonsumsi oleh para petani itu sendiri dikarenakan jumlahnnya yang kurang memadai untuk dijual ke pasaran.
Namun, jika para petani ini ingin mengembangkan secara serius, kopi Liberika ini dapat dijadikan komoditas ekspor kebeberapa negara seperti Malaysia dan juga Filiphina.
Meski tidak menjadi komoditas utama perdagangan, Kopi Liberika memiliki ciri khusus yang berbrda dari Arabika dan juga Robusta.
Mulai dari bentuk pohon, daun dan biji buah Kopi Liberika memiliki ukuran yang lebih besar. Setelah melewati proses Roasting, aroma kopi ini lebih tajam dan menyerupai aroma buah nangka.
Baca Juga : Jatuh Cinta Sama Kopi, Kenali 3 Alat Kopi Untuk Pemula
Dikarenakan aroma yang menyengat ini, terkadang Liberika menjadi campuran dari kopi Robusta yang kurang memiliki aroma buah.
Tekstur dari bijinnya sendiri lebih pekat dibandingkan dengan kopi lainnya, meski memiliki rasa yang pahit namun kandungan kafein didalammnya ternyata lebih rendah dibanding Arabika maupun Robusta.
Kopi Liberika memiliki keunikan lainnya, jika pengolahan bijinnya kurang sempurna maka kopi ini akan mengeluarkan aroma kacang panjang mentah.
Alasan ini lah yang menyebabkan kopi Liberika kurang diminati oleh orang awam namun dicari oleh para pecinta kopi.
Baca Juga : Kopi Keliling: Konsep Bisnis Sajian Kopi Mewah Harga Ramah
Metode penyajian Kopi Liberika tidak jauh berbeda dengan jenis kopi lainnya. Mengunakan V60 atau French press merupakan dua metode yang paling sering digunakan.
Dengan kedua metode ini rasa manis tebu dan rasa buahnya akan lebih terasa. Namun, beberapa orang juga menilai kopi ini sangat pas jika dikombinasikan dengan susu maupun krimer.
Dipasaran Kopi Liberika memang terbilang sulit untuk dicari, selain dikarenakan sedikit petani yang membudidayakannya juga permintaan terhadap kopi ini termasuk sedikit.
Tetapi di daerah Jambi dan Kendal varietas Kopi Liberika menjadi andalan dan komoditas utama. Usut punya usut pohon Kopi Liberika ini merupakan warisan dari nenek moyang dan telah ditanam selama puluhan tahun.
Meski buahnnya tidak banyak, namun biji kopi mentahnya mampu dijual dengan kisaran harga Rp25.000 – Rp27.000 dibawah harga biji kopi jenis lainnya.
Baca Juga : Fenomena Kedai Kopi Milenial di Indonesia
Meski tidak memiliki banyak pengemar di Indonesia, nyatannya Kopi Liberika banyak dicari di Luar Negeri. Karena itu pemerintah mulai memberikan perhatian khusus kepada para petani yang berniat untuk menanam kopi varietas ini.
Selain dengan pengadaan bibit siap tanam, pemerintah juga memberikan pelatihan cara penanaman, pemeliharaan serta pemanenan. Apalagi tanaman Kopi Liberika ini mudah untuk ditanam karena tahan terhadap penyakit dan mampu tumbuh diantara dua varietas lainnya. [*]
WARTAKOPI.com – Jakarta. Nyamuk terus menjadi ancaman serius di Indonesia, terutama dengan meningkatnya kasus penyakit… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Jakarta International Coffee Conference (JICC) 2024 sukses diselenggarakan selama tiga hari penuh… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Mandiri presents Jakarta Coffee Week atau Jacoweek 2024, festival tahunan yang menjadi… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Memasuki hari ke-2 penyelenggaraan, Rabu, (23/10/2024), Jakarta International Coffee Conference (JICC) menggelar… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta kembali memberikan dukungan… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Menandai grand opening Hario Cafe Tokyo di Jakarta, menggelar Bar Takeover Bersama… Read More
Leave a Comment