Kesiapan KBRI Qatar dalam Diplomasi Kopi dan Inovasi Kemlu dalam Platform Bisnis Kopi
Inovasi Kemlu Berupa Platform Forum Bisnis.
Dalam kesempatan tersebut, Robby Wattimena memaparkan platform digital bernama Indonesia-Latin America and the Caribbean (INA LAC). Kemenlu RI terus berupaya menciptakan big data berupa secara real time bidang perdagangan, turisme dan investasi bagi Perwakilan RI, calon pembeli, calon wisman, dan calon investor dari mancanegara,” ujar Robby.
Platform ini memiliki 3 tema utama: Trade, Tourism, dan Investment. Untuk perdagangan selama ini telah menampung 842 exhibitors yang sebagian besar usaha kecil dan menengah.
Baca Juga : Pagelaran Maliobro Coffee Night #4 Yogyakarta Sukses
Dari jumlah tersebut terdapat 481 produk Indonesia dan kawasan Amerika dan Eropa yang sudah ditampilkan. Yang menarik adalah fitur permohonan untuk penjadwalan pertemuan. Fitur ini sangat diminati karena pertemuan langsung antar pelaku usaha di Indonesia dan kawasan Amerika dan Eropa dapat dilaksanakan.
Sedangkan untuk turisme, tema yang diangkat adalah 10 + 1 New Bali. Kemlu telah menerima promosi paket wisata beserta 6.000 experiences seluruh Indonesia yang disedikan oleh sekitar 1.800 pelaku usaha pariwisata (Tour Operator/Tour Agents). Kerja sama dengan ASITA dan Dolanesia. Fitur utama adalah Inquiry Form ke email info@hayo.travel (Pengurus ASITA).
Roby menyarankan agar untuk kopi dapat digiatkan langsung dengan kombinasi trade dan turism. ”Wisata mancanegara kalau datang ke Indonesia tidak saja berkunjung, jalan-jalan dan berfoto bersama, tetapi juga mencicipi makanan, merasakan dan membeli kopi Indonesia”, ujar Robby.
Menurut catatan Google Analytics per 24 Agustus 2021 s/d 26 Januari 2022, sbb: Total Pengunjung: 8.397 orang. Indonesia yang tertinggi: 5.221 orang. Menurut data yang tersedia 10 Besar Pengunjung: Indonesia; Amerika Serikat (415); Turki (185); Malaysia (139); Singapura (130); Meksiko (113); Suriname (100); Rusia (98); China (90); Bolivia (81); Argentina (71); Peru (69); dan Brazil (66). Negara asal pengunjung sebanyak 132 negara dari berbagai Kawasan.
Baca Juga : Roemah Indonesia BV Bersama BUMN Membangun Story Telling Kopi Indonesia di Amsterdam, Belanda
Diakhir presentasi Robby menyampaikan bahwa sebaiknya para pengekspor kopi memanfaatkan platform bisnis ini. Hal ini mengingat fasiltas yang tersedia adalah Business Matching, Live Chat (Antar User dan Admin) dan multibahasa (Inggris, Spanyol, Portugis, Rusia, dan Turki.
Selanjutnya Roby membagikan akses untuk inquiries bisnis yaitu. Untuk pelaku usaha Indonesia wajib melengkapi dokumen-dokumen pendukung diatas untuk proses verifikasi oleh administrator. Dibutuhkan waktu 2-3 hari kerja. Tim admin melakukan pengecekan dengan beberapa K/L terkait, asosiasi pelaku usaha, dan Perwakilan RI.
Topik platform bisnis ini mendapat perhatian dari peserta diskusi baik yang offline maupun online, dan semuanya dapat ditanggapi oleh Robby.
Baca Juga : Perang Rusia – Ukraina, Ini Dampak Ekspor Kopi Global dan Langkah Antisipatif Pelaku Bisnis Nasional
Diakhir diskusi, Dubes Prayono Atiyanto dari Kemlu meminta agar penggiat kopi memanfaatkan kesempatan platform bisnis, mengingat program ini menjangkau mancanegara dan real time. Kehadiran Platform INA-ACCESS berupaya untuk menciptakan kesempatan bagi user pelaku usaha Indonesia dan Kawasan lainnya. [*]
- Editor : Fatkhurrohim