BisnisHeadline

Kopi Kangen: “Kopi Nggak Pernah Salah, yang Beda Cuma Selera Kita”

wartakopi.com – Jakarta. Ada yang menarik ketika duo William Heuw dan Chris Erlando membangun konsep bisnisnya yang bernama Kopi Kangen dengan mengambil tagline “Kopi Nggak Pernah Salah, yang Beda Cuma Selera Kita”.

Cukup unik dan menarik dari tagline tersebut. Apalagi, bisnis kedai kopi mereka besarkan langsung memposisioningkan diri ke market millennial. Yakni market yang tidak seutuhnya penikmat kopi sejati atau specialty coffee.

Baca Juga : Biskuit Berikut Mampu Menyeimbangkan Rasa Pahit Kopi

Meski demikian, bukan berarti mereka meloloskan berdasarkan bualan semata. Justru mereka adalah penikmat bahkan memiliki passion di kopi. Mereka membangun bisnis kopinya berdasarkan riset.

Buktinya, setiap menu yang disuguhkan Kopi Kangen ke pelanggannya selalu diminati oleh generasi millennials. Maka tak mengherankan, dalam setahun kiprahnya menekuni bisnis kopi telah berhasil menghasilkan 25 gerai kopi di seluruh kota di Indonesia.

Bermula dari konsep Grab & Go

Kopi Kangen Konsep awalnya adalah Grab & Go.

William Heuw mengatakan, setahun kedpan Kopi Kangen mentargetkan akan closing diangka 150 kedai kopi di tahun 2020 di seluruh kota di Indonesia. 

“Kita dulu kali pertama memiliki kedai Kopi Kangen cuma satu dan itu konsepnya pun memang benar-benar Grab and Go. Itu pun kita menyewa lahan,” William mengisahkan. 

Baca Juga : Gandeng Kopi Kangen, Khong Guan Group Dekati Millennial

Dari kedai kopi yang grab and go pertama di Pluit, lalu beranjak memiliki Coffee Shop pertama di Muara Karang, Jakarta Utara dan bertambah lagi di Fatmawati, Jakarta Selatan.

Dari yang tadinya sekedar passion terhadap kopi, kemudian ada kolega yang menyarankan bahwa konsep bisnis kopinya memiliki potensi besar untuk diwaralabakan, William dan Chris pun memberanikan diri melangkah ke jenjang yang lebih serius.

Memutuskan Waralaba

Dari Bulan Juli – Desember 2019 sudah ada 25 Gerai. Ini di luar espektasi mereka.

Siapa nyana, keputusannya pun berbuah manis. Dari pertama memutuskan untuk membuka waralaba ternyata animo pelaku bisnis besar. Ibarat pepatah gayung bersambut.

“Awal diwaralabakan itu  bulan Juli 2019, ternyata nggak dinyana banyak yang tertarik. Dari Juli – Desember telah berdiri 25 gerai kopi yang telah bekerja sama. Jujur ini di luar espektasi kita,” ungkap William.

Baca Juga : Kolaborasi Kopi dan Biscuit yang Bikin Kangen Berat

Lebih jauh lagi William mengisahkan, banyak pebisnis yang melirik kopi. Cuma mereka bingung memulainya dari mana. Dari celah inilah, Kopi Kangen masuk membantu kliennya.

“Klien kita bantu segala halnya, seperti kita persiapkan produknya, kemudian membuatkan sistem kasir dan pembukuan, pelaporan pajak, dan lainnya. Jadi mereka cuma menyiapkan modal, dan tempat saja,” rincinya. [*/Bersambung ke Part 2 dari 3 Part]

Leave a Reply

Verified by ExactMetrics