Kopi Spesialti Menjadi Salah Satu Prioritas Diplomasi Ekonomi Indonesia
Perwakilan RI telah diinstruksikan untuk mengidentifikasi preferensi jenis kopi dan kemampuan jenis kopi untuk bersaing dengan kopi lain di mancanegara. Mengikuti pameran kopi dan pelelangan kopi adalah syarat agar kopi Indonesia lebih gampang dikenal.
Bila dibandingkan dengan negara pengekspor kopi lainnya Indonesia mempunyai story lines yang lebih banyak. Disamping single originsnya lebih dari 20, kopi juga tidak bisa dilepaskan dari perjalanan gastronomi Nusantara yang terkenal.
Mitigasi Tidak Boleh Dijadikan Alat Proteksi Importir Kopi
Isu keberlanjutan juga tidak bisa dilepaskan dari perubahan iklim. Bagas mengatakan ketegasan Indonesia terhadap Climate Change dengan bukti konkrit antara lain komitmen Indonesia dalam bidang Forest and Land Use 2030 antara lain menargetkan Indonesia mencapai net-sink sector kehutanan pada tahun 2030.
Baca Juga : Bincang Akhir Tahun Tentang Diplomasi Kopi Indonesia
Indonesia taat menjaga lingkungan, antara lain melakukan moratorium izin pembukaan lahan yang melindungi 66 juta Ha Hutan. Disampaikan juga bahwa RI sangat prihatin dengan guliran pembahasan kebijakan due-diligence yang tengah berlangsung di Inggris dan Uni Eropa (UE) yang menyasar beberapa komoditas pertanian tertentu, termasuk kopi.
Kebijakan UE ini tidak didasarkan pada komitmen-komitmen telah disepakati secara global (khususnya Perjanjian Paris mengenai Perubahan Iklim)
G20 Adalah Showcase Sukses Indonesia dalam Kopi Spesialiti
Prioritas yang dibahas dalam G20 yaitu: kesehatan, transisi energi yang berkelanjutan, transformasi digital dan ekonomi sangat sesuai dengan pengembangan kopi spesialiti yang berkelanjutan.
Bagas mengatakan bahwa selama rangkaian pertemuan G20 berlangsung Indonesia juga dapat menunjukkan keistimewaan kopi premium dan kopi spesialitinya ke perkebunan kopi kepada para mitra G20 nya.
Baca Juga : Calon Diplomat Indonesia Dibekali Pemahaman Kopi
Dalam kesimpulan Webinar yang disampaikan Sekretaris Ditjen Informasi Diplomasi Publik (IDP) Kementerian Luar Negeri, Tika Wihanasari, disampaikan pentingnya sinergi, koordinasi dan dukungan seluruh stakeholders untuk memajukan dan mengembangkan sektor kopi Indonesia.
Sinergi dan kerjasama jangka panjang antara pemerintah dan sektor swasta juga penting untuk diimplementasikan.
Baca Juga : Mesir Dapat Menjadi Pintu Masuk Penetrasi Kopi Indonesia, Ini Caranya
Secara umum, kegiatan ini berjalan dengan baik dengan partisipasi aktif dari sekitar 180 peserta yang hadir secara virtual maupun fisik di Bali. Hasil diskusi dan masukan dalam kegiatan bermanfaat untuk menjadi bahan rujukan bagi pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan di sektor kopi Indonesia. [*]
- Editor : Fatkhurrohim
- Sumber : Kementerian Luar Negeri RI