Menuju Ekosistem Kopi Indonesia yang Berkelanjutan
WARTAKOPI.com – Jakarta. Sabtu lalu saya mendapat ajakan ”ngopi” dari sahabat saya, Mas Toro. Dia bermaksud memperkenalkan saya dengan seorang wartawati senior Bina Bektiadi. Sesampai di sebuah Cafe di Kebayoran Baru ternyata disana sudah ada sahabat satu lagi. Dia adalah pemilik café kopi single origins Indonesia, Daroe Handoyo.
Topik yang dibicarakan tidak jauh dari yang kami minum. Dimulai dari harga kopi di mancanegara sampai Tanah Air. Sebelum ngobrol serius saya ditawari untuk mencicipi kopi dari beberapa daerah.
Baca Juga : Bincang Akhir Tahun Tentang Diplomasi Kopi Indonesia
Saya pilih kopi jenis Arabika asal Papua. Lebih khusus wilayah Paniai. Pernah kesana? Tempatnya indah. Di tepi danau yang kesohor karena memiliki panorama alam yang rancak, alami, dan terawat dengan baik. Rasa kopi Paniai memang luar biasa nikmat.
Fenomena Dunia
Topik pertama adalah mengenai harga kopi dunia yang menanjak. Sebelum ganti tahun kemarin, harga sudah naik. Bahkan di pasar bursa sudah ada analisa bahwa kalau kita menanam saham kopi sekarang, dalam waktu 5 tahun akan naik drastis.
Baca Juga : Calon Diplomat Indonesia Dibekali Pemahaman Kopi
Salah satu majalah investasi ternama Wallet.Investor mengumumkan bahwa kopi bisa menjadi plihan investasi yang menguntungkan. Pada saat tulisan ini dibuat harga kopi (per pound) sama dengan USD 2.34/lb. pada 17 Januari 2022.