wartakopi.com – Jakarta. Dalam menyajikan segelas kopi yang kita tahu hanyalah teknik penyajian yang membuat rasa kopi menjadi berbeda dan spesial.
Namun, bagi seorang Barista penyajian kopi dimulai dari biji kopi itu dipetik, kemudian dipilih sesuai kualitas bijinnya, digiling dengan tingkat kematangan yang berbeda kemudian disajikan dengan berbagai teknik yang mumpuni.
Baca Juga : Jatuh Cinta Sama Kopi, Kenali 3 Alat Kopi Untuk Pemula
Ternyata, karakter dari kopi itu sendiri mulai tercipta bukan saat peracikan dimeja Barista namun terletak dalam proses Roastingnya.
Roasting adalah proses pemangangan biji kopi mentah yang mampu menghasilkan tingkat kematangan yang berbeda-beda.
Untuk alatnya sendiri terdiri dari berbagai jenis seperti Hario Coffee Beans Roaster Manual, New Starlite Coffee Roaster dan masih banyak jenis lainnya sesuai kebutuhan.
Green Beans
Roasting kopi merupakan proses terpenting dalam peracikan kopi, hal ini dikarenakan kopi yang pada awalnya hanya berbentuk green beans, sama sekali tidak memiliki rasa yang khas tetapi setelah melewati proses roasting maka aroma karakter dan after taste akan mulai bermunculan pada proses ini.
Sebelum proses roasting terhadap dua hal penting yang harus diperhatikan yaitu kondisi dari green beans serta alat roasting yang digunakan.
Baca Juga : Satu Dalam Kopi, Kampanye Untuk Mendorong Perputaran Ekonomi Indonesia
Perlu mengunakan alat khusus karena dengan alat akan mudah ditentukan mulai dari suhu, berat biji kopi dan perputarannya.
Kemudian menentukan green beans bukanlah perkara sepele, baiknnya mengunakan biji yang memiliki kadar air 11-12 persen.
Selain itu juga kepadatan dari biji kopi, serta bentuk biji tersebut harus sempurna tanpa cacat akibat kutu atau serangga.
Saat memasuki mesin roasting, biji kopi akan melewati beberapa tahapan penting. Yang pertama adalah drying, yellowing dan ketiga first crack dan diikuti dengan develop.
Proses drying terjadi selama 3-4 menit, proses ini akan menghilangkan kadar air sepenuhnya dari green beans. Setelah itu biji kopi akan berubah menjadi kekuningan kemudian first crack.
Baca Juga : Fenomena Kedai Kopi Milenial di Indonesia
Pada tahapan first crak perlu diperhatikan mengenai nyala api, biji kopi akan mengeluarkan hawa panas dan timbul letupan layaknya popcorn dan disinilah aroma manis serta buah- buahan mulai muncul.
Setelah melalui tahap first crak berhasil diikuti dengan second crack dimana biji kopi menjadi lebih coklat. Letupannya pun tidak semeriah seperti first crack.
Namun, setiap Barista memiliki gaya sendiri saat meroasting kopi, ada beberapa barista yang mengeluarkan biji kopi tepat setelah 3 menit first crack yang pertama, namun ada juga setelah second crack.
Dalam proses roasting bagi orang awam memang terlihat mudah, namun bagi seorang roaster harus dapat memperhatikan dari level roasting itu sendiri.
Baca Juga : Ingin Membuka Kedai Kopi? Yuk, Kenali Dulu Perbedaan Arabika dan Robusta
Level roasting dibagi menjadi tiga, yaitu light, medium dan dark dan dari level inilah dapat ditentukan bagaimana cara penyajian kopi tersebut.
Jika kopi berlevel light hingga medium biasannya disajikan dengan manual brew atau filter sedangkan medium to dark untuk penyajian espresso.
Biji kopi dengan level light biasannya didapatkan dari beberapa detik setelah first crack, memiliki ciri berwarna coklat muda dan tidak mengandung minyak kopi.
Kemudian untuk level medium warnannya sedikit lebih coklat dan mengeluarkan sedikit minyak kopi dan dikeluarkan 1-2 menit setelah first crack.
Untuk level terakhir berwarna hitam dan mengeluarkan minyak kopi lebih banyak dan biasannya level ini didapatkan 3 menit setelah second crack.
Baca Juga : Kopi Tak Sekedar Dijadikan Minuman Kekinian, Juga Dapat Jadi Produk Kreatif
Saat proses roasting terjadi aroma dan karakter kopi ini telah terbentuk dengan sangat baik. Light akan mengeluarkan aroma floral dan kacang yang lembut, bodynya ringan seperti teh serta addcidity lebih dominan.
Untuk medium, karakter kopi yang sebenarnya seudah terbentuk mulai dari rasa manis, asam dan pahit semuannya seimbang.
Level dark juga memiliki karakter yang sama dengan warnannya yaitu dominan dengan rasa pahit tanpa rasa asam sehingga level ini banyak digunakan untuk minuman yang dicampur dengan susu.
Inilah yang mendasari mengapa tahapan roasting merupakan tahapan yang penting dalam proses peracikan kopi.
Karena disini karakter dan rasa kopi dapat keluar sehingga nanti mampu menghasilkan rasa minuman yang unik.
Baca Juga : Sajian Kopi Kreatif Berikut Layak Dijadikan Sajian Buka Puasa
Namun, setiap roaster memiliki teknik dan patokan tersendiri mengenai tingkat kematangan dari biji kopi.
Sehingga tak mengherankan bagi roaster pemula mampu menghabiskan berkilo-kilo green beans sampai mampu menghasilkan biji kopi yang diinginkan. [*]
WARTAKOPI.com – Jakarta. Nyamuk terus menjadi ancaman serius di Indonesia, terutama dengan meningkatnya kasus penyakit… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Jakarta International Coffee Conference (JICC) 2024 sukses diselenggarakan selama tiga hari penuh… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Mandiri presents Jakarta Coffee Week atau Jacoweek 2024, festival tahunan yang menjadi… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Memasuki hari ke-2 penyelenggaraan, Rabu, (23/10/2024), Jakarta International Coffee Conference (JICC) menggelar… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta kembali memberikan dukungan… Read More
WARTAKOPI.com – Jakarta. Menandai grand opening Hario Cafe Tokyo di Jakarta, menggelar Bar Takeover Bersama… Read More
Leave a Comment