Categories: ArtikelDiplomasi Kopi

Tantangan dan Langkah Terpadu Menghadapi Peraturan EUDR Industri Kopi

Kearifan Lokal

Mewakili kelompok petani, Suryono B. Tani, CEO dari PT Alko mengharapkan dukungan semua pihak untuk lebih serius memperhatikan kehidupan petani. Perlu diingat bahwa 98% kopi adalah perkebunan rakyat. Kedaulatan pangan harus diperhatikan.

Menghadapi berlakunya EUDR 1 Januari 2025 pemerintah perlu lebih aktif menyelesaikan persoalan seperti manajemen bibit kopi untuk para petani dan lain-lain dengan melibatkan riset perkebunan yang kuat.

Baca Juga : Menjaga Kedaulatan Strategis Kopi Indonesia

Minggu lalu saya bertemu dengan kelompok petani dari Papua. Rombongan pebisnis kopi dari Papua dipimpin oleh Kelion Yikwa, Ketua Asosiasi Petani dan pegiat kopi Papua Pegunungan ini baru kembali mengikuti festival kopi di Melbourne.

Menurutnya dampak proteksi negara-negara pengimpor pada produk kopi sangat merugikan rakyat. Untuk itu cara-cara dan strategi yang inovatif perlu terus dikembangkan untuk menanggulangi dampak bencana alam ini. Animo orang Australia menurut Kelion menghargai kopi asli dan organik Papua.

Transparansi Akan Menolong Petani Indonesia

Disebutkan bahwa kopi asal Papua dengan cita rasa yang unik rupanya sukses menarik perhatian para pencinta kopi di Melbourne. Kopi yang diproduksi Usaha Koperasi Papua mempunyai cita rasa khas yaitu: Kopi Wamena Lembah Baliem, Kopi Amungme dan Kopi Bintang.

Baca Juga : Kesiapan KBRI Qatar dalam Diplomasi Kopi dan Inovasi Kemlu dalam Platform Bisnis Kopi

Kualitas kopi tinggi menurut Kelion mengingat masyarakat Amungme melakukan penanaman kopi secara organik. “Pupuk kimia pestisida dan herbisida tidak digunakan, ini yang membuat kopi Amungme gold begitu berharga,” kata Kelian Yikwa.

Langkah Penyelesaian

Menyikapi kegundahan pengusaha kopi dan pemerintah dalam menghadapi masalah kopi, kiranya pemerintah dalam hal ini Kemenko Perekonomian, dengan pebisnis kopi dan lembaga riset perlu lebih gencar mensosialisasikan ancaman EUDR dan jalan keluar menghadapinya. Intinya adalah pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat. 

Baca Juga : Diplomasi Kopi Indonesia Dibutuhkan dalam Menghadapi Tantangan Global

Dalam pertemuan yang melibatkan khususnya generasi muda nanti, diskusi juga perlu diisi dengan pandangan pebisnis dan generasi muda dalam menghadapi sekaligus pemberian solusinya. (*)

  • Opini : Bagas Hapsoro I Dubes RI di Swedia dan Latvia (2015-2020)
  • Pandangan yang Disampaikan Adalah Pendapat Pribadi.

Page: 1 2 3 4

Fatoer Doang

Leave a Comment

Recent Posts

Kopi Kenangan Jejakkan Kaki di Australia, Bawa Cita Rasa Gula Aren Indonesia ke Sydney

WARTAKOPI.com – Jakarta. Indonesia boleh berbangga. Salah satu brand kopi lokal paling sukses, Kopi Kenangan,… Read More

3 months ago

Berikut Play List yang Cocok buat di Coffee Shop

WARTAKOPI.com – Jakarta. Coffee shop bukan lagi sekadar tempat buat ngopi cepat sebelum kerja atau… Read More

3 months ago

Kopi Indonesia: Rasa dan Karakteristik yang Berbeda di Setiap Seduhan

WARTAKOPI.com – Jakarta. ​Indonesia, sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, memiliki keragaman… Read More

3 months ago

Delapan Alat Kopi Rumahan Buat Pemula, Cocokan Selera Kalian

WARTAKOPI.com – Jakarta. Manual brewing atau penyeduhan kopi manual semakin populer di kalangan penikmat kopi… Read More

3 months ago

Empat Metode Seduh Kopi Paling Populer di Indonesia dan Keunggulannya

WARTAKOPI.com – Jakarta. Bagi para penikmat kopi sejati, metode penyeduhan memainkan peran penting dalam mengekspresikan… Read More

3 months ago

Tujuh Tips Memilih Biji Kopi yang Berkualitas untuk Penikmat Kopi

WARTAKOPI.com – Jakarta. Bagi para pecinta kopi, memilih biji kopi yang berkualitas adalah langkah pertama… Read More

3 months ago