Kopi Indonesia di AS Surplus, Ini Nilai Ekspornya
Kementerian Luar Negeri beserta perwakilan akan terus mempromosikan, mendekatkan masyarakat di luar negeri utk mengetahui dan menyukai kopi Indonesia. Kemlu mencari dan menggali “niche market”, khususnya kopi spesialti.
“Sasaran KBRI dan KJRI tetap fokus dan bekerjasama Atase Perdagangan dan Atase Pertanian,” tambah Bagas Hapsoro.
Baca Juga : Pendekatan Dialog, Menjadi Kunci Eksistensi Kopi Indonesia di Chicago
Lebih lanjut disebutkan bahwa pendidikan mengenai kopi tahun ini telah ditanamkan kepada para diplomat muda.
“Kami telah memulai kurikulum mengenai Kopi di Pusdiklat Kemlu untuk para diplomat di tingkat pendidikan yang paling dasar. Dari awal diplomat juga dibekali pengetahuan dan ketrampilan mengenai kopi”, ujar Bagas.
Diakhir pertemuan Ketua ASKI, I Ketut Putrayasa menyatakan bahwa hubungan dengan perwakilan, khususnya KJRI San Fransisco akan ditingkatkan dalam bentuk kerjasama yang praktis. Tidak saja teori tetapi juga praktek yang perlu diteruskan ke lapangan.
Baca Juga : Cup of Excellence, Ajang Prestisius bagi Petani Kopi Agar Mendapat Pengakuan Dunia
Tawaran ASKI ini disambut baik oleh pengusaha diaspora Indonesia. Bahkan Ivan Hartanto mengusulkan tentang perlunya pelatihan tentang kualitas produksi.
Jadi bagi para produser dan atau prosesor yang mengirimkan kopi untuk dikurasi, akan mendapatkan akses ke pelatihan dari tim perusahaan yang sukses. Pelatihan juga mencakup topik pengetahuan tentang ekspor ke pasar strategis, trend kualitas kopi dan trend produktivitas kopi. [*]
- Penulis & Editor : Fatkhurrohim
- Sumber : Kementerian Luar Negeri