Kopi Spesialti Menjadi Salah Satu Prioritas Diplomasi Ekonomi Indonesia
Antonius Yudi Triantoro, Direktur Perdagangan, Perindustrian, Komoditas dan Kekayaan Intelektual (PPKKI) menyampaikan, webinar “Jaring Masukan” merupakan inisiatif Kementerian Luar Negeri untuk membawa Indonesia menjadi pemain utama dalam rantai perdagangan komoditas kopi dunia dan meningkatkan citra dan daya saing kopi Indonesia di pasar global.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 21-22 Juni 2022 tersebut mendengarkan pandangan pemangku kepentingan terkait, termasuk pembuat kebijakan, perwakilan RI di luar negeri, asosiasi, dan pelaku usaha.
Baca Juga : Nilai Kopi yang Multi Dimensional
Kegiatan bertujuan untuk bertukar pikiran dan menciptakan pemahaman yang lebih baik mengenai potensi komoditas kopi asal Indonesia. Pertemuan juga membahas beragam ide dan gagasan untuk mendorong pengembangan pasar ekspor kopi Indonesia yang berkelanjutan dan berdaya saing di luar negeri.
Kesadaran Terhadap Specialty Coffee Meningkat Tajam
Bagas Hapsoro, Dubes LBBP RI untuk Swedia dan Latvia periode 2016-2020 menyatakan, bahwa masyarakat Indonesia termasuk mengalami peningkatan pesat dalam minum kopi. Mengutip data International Coffee Organization (ICO), Indonesia mengalami lonjakan permintaan kopi. Sementara kebutuhan domestik bertambah 45%, permintaan ekspor ke luar negeri naik 26%.
Dari jenis kopi yang digemari tersebut pelan-pelan mengerucut ke kopi spesialti. Disini ada pilar sustainability-nya, yakni ramah lingkungan, memiliki tanggung jawab sosial dan secara keilmuan dapat dapat dilacak asal usulnya, aman dan bernilai.
Baca Juga : Ini Peluang Ekspor Kopi Spesialti Indonesia ke Swedia
Telah terbukti bahwa kopi yang sustainable mampu dijual sampai sampai 3 kali lipat atau lebih daripada kopi kelas mainstream. Standar proses berkelanjutan yang paling terkenal untuk produk kopi adalah Organik, Fairtrade, dan UTZ-Rainforest Alliance.