Menjaga Kedaulatan Strategis Kopi Indonesia
Kehadiran Platform INA-ACCESS berupaya untuk menciptakan kesempatan bagi user pelaku usaha Indonesia dan Kawasan Amerop. Bisnis Forum INA-Europa telah menghasilkan nilai bisnis US$ 6,8 juta.
Dikesempatan yang sama, Djumantoro Purbo, mantan Dubes RI untuk Slovakia menyatakan, tentang perlunya pengetahuan di bidang kebudayaan dan kearifan lokal.
Baca Juga : Roemah Indonesia BV Bersama BUMN Membangun Story Telling Kopi Indonesia di Amsterdam, Belanda
”Kopi tidak saja memiliki nilai ekonomi tetapi juga value sosial kebudayaan. Tren konsumsi kopi akan bertahan lama karena berakar pada budaya,” ujar diplomat senior yang satu ini.
Negara Slovakia telah mencari jatidiri dengan pertumbuhan ekonomi. Ketika ekonomi menggeliat naik, lahirlah kelompok elit yang dalam status sosial—minum kopi luwak itu sangat mewah, layaknya hotel bintang bintang lima.
”Ini dapat dimanfaatkan untuk mereprensentasikan sebagai kopi Indonesia, karena Kopi Luwak dapat menjadi jati diri Indonesia,” pungkas Djumantoro.
Baca Juga : Kopi Spesialti Menjadi Salah Satu Prioritas Diplomasi Ekonomi Indonesia
Diakhir pembicaraan, narsum sepakat bahwa Kopi kian relevan dibahas pada saat semua negara tidak dapat menghindari resesi dan kerawanan pangan. Ketahanan pangan harus kuat, dengan kopi yang para petaninya sejahtera dan dengan pengelolaan lingkungan hidup semakin baik. [*]
- Editor : Fatkhurrohim