Pendekatan Dialog, Menjadi Kunci Eksistensi Kopi Indonesia di Chicago
Sebagian besar peserta lokal belum pernah ke Indonesia. Para peserta berbagi cerita tentang varietas kopi yang disukai pasar AS, kemudian ITPC Chicago berbagi cerita tentang varietas kopi asal Indonesia yang dapat menarik perhatian konsumen AS lalu membuka sesi cupping.
Sejumlah nama yang memberi evaluasi saat cupping antara lain Al Liu dan Joe Pichetti dari Colectivo, Christoper dari Cafe Dangdut New York, Avery Davis dan Mackenzie dari Roastery & Cafe Umbria, Didier Thierry dari Kapej Cafe, Hendra Handoyo dari Harvest Internasional, dan Colin Frew dari Metric Coffee.
Baca Juga : Mengulik Potensi dan Perkembangan Kopi Spesialti di Mesir
Iska menjelaskan, sesi cupping ini telah memberikan pengalaman tersendiri bagi para peserta. “Sesi cupping ini telah mengubah pandangan beberapa roaster lokal. Sebelumnya, mereka memiliki preferensi yang cenderung familier dengan jenis kopi full washed-dry hulling seperti dari Kosta Rika,” terangnya.
Namun usai cupping tambah Iska, para peserta mendapat sensasi khas kopi Indonesia. Dari situ, para peserta berbagi pengetahuan tentang jenis kopi yang diminati pasar Chicago dan berdiskusi dengan para narasumber untuk menggali lebih dalam tentang sampel kopi yang tersaji.
Selain itu, dari sesi cupping terlihat bahwa kopi Gayo ternyata belum banyak mendapat perhatian dibandingkan dengan Sumatera Mandailing. Padahal AS merupakan barometer pasar untuk kopi Indonesia dan merupakan tujuan terbesar ekspor kopi Gayo.