3 Alasan Mengapa Kedai Kopi Kalian Harus Meroasting di Sakha Coffee
WARTAKOPI.com – Jakarta. Deru mesin kopi roasting berwarna hitam dengan merek MADMAX suaranya mulai melambat. Sesekali tangan kekar yang dibungkus sarung tangan itu memilah biji kopi yang berwarna hitam sebagai tanda tidak layak dikonsumsi.
Sejurus kemudian, sang roaster pun mengarahkan pengukur suhu thermo gun ke tumpukan kopi berwarna cokelat muda yang baru saja keluar dari lubang mesin roasting.
Baca Juga : Sakha Coffee, Mebuka Jasa Roasting Agar Penikmat Kopi Mendapat Harga Terjangkau
“Suhunya masih tinggi. Kita tunggu agar suhu kopi sesuai dengan suhu ruangan. Setelah itu kita serahkan ke bagian sortir sebelum di packing dan diserahkan ke pelanggan,” terang Andi sang pemilik Saka Coffee.
Teuku Andi, Owner Saka Coffee mengatakan, untuk menikmati secangkir kopi nikmat dan segar harus melalui proses panjang di mesin roasting dan membutuhkan pengetahuan dan ketrampilan khusus saat di mesin rosting.
Menjaga Sterilisasi
Topi, masker, sarung tangan dan kacamata mungkin menjadi pertanyaan bagi orang yang kali pertama masuk ke ruangan mesin roasting. Memang terkesan sepele, namun ternyata penting bagi seorang roaster yang menjaga kualitas kopi hasil roastingannya. Karena perlengkapan tersebut untuk menjaga sterilisasi.
Baca Juga : Warnong Coffee Roasters, Tempat Nongkrong dan Ngopi Semua Kalangan di Timur Jakarta
“Topi, berfungsi dan menjaga-jaga agar rambut kepala tidak jatuh ke kopi yang usai di roasting. Kacamata untuk menjaga keselamatan mata sang roaster. Dulu ada cerita mata seorang roaster pernah luka gegara mendapat muntahan kopi yang baru keluar dari mesin roasting,” ungkap Andi.
Sarung tangan lanjut Andi, selain agar tidak tersentuh dengan tangan secara langsung pun berfungsi agar tangan tidak terkontaminasi dengan hawa panas dari biji kopi. “Kemudian termo gun untuk memastikan suhu kopi telah sesuai suhu ruangan. Tidak cukup diraba dengan tangan,” urainya.
Ongkos Roasting dan Harga Kopi Terjangkau
Sakha Coffee membangun bisnis jasa roasting tidak terlalu besar yang penting banyak transaksi setiap bulannya. Selain itu untuk mewujudkan mimpinya agar konsumen penikmat kopi mendapat harga kopi yang terjangkau di kedai kopi.
Sakha Coffee mengaku hanya mengambil margin Rp20 ribu per kilo gram. Selain itu beberapa roasbeans yang ditawarkannya pun sangat terjangkau.
Baca Juga : 3 Varian Espresso Ini Dijamin Bikin Melek dan Ketagihan
“Jika di luar harga roasbeans robusta Rp160 ribu di kami hanya Rp120 ribu per kg. Arabika Rp180 per kg sedangkan house blend Rp150 ribu per kg,” rinci Andi.
Green Beans Berkualitas
Yang perlu kalian ketahui pula bahwasanya Sakha Coffee hanya menyetok green beans bukan roastbeans. Untuk green beans yang selalu tersedia adalah dari originasi Gayo, Pangalengan, Garut, Bali Kintamani, Dampit dan Flores.
Baca Juga : Toffin E-learning Center: Belajar Membangun Skill, Kreasi Menu dan Bisnis Kopi di Platform Digital
“Kami memang sengaja menyetok green beans karena mempunyai umur yang panjang bila dibandingkan dengan roastbeans yang hanya bertahan 30 hari. Jika ada pesanan baru kita roasting green beans-nya. Dengan demikian hasil kopinya akan segar,” kata Andi.
Sakha Coffee pun mengambil green beans langsung dari petani dengan tradisi penghasil kopi terbaik sesuai dengan standar yang ada. “Kualitas green beans yang kita gunakan adalah yang triple pick, Dibawah persis great spesialti,” tutup Andi. [*]
- Penulis & Editor : Fatkhurrohim